SAMPIT – Empat siswa SMA di Kabupaten Kotawaringin Timur absen dalam pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK) yang digelar mulai Senin (1/4). Tiga siswa dari SMN 3 Sampit absen ujian karena satu mengundurkan diri, satu tanpa keterangan, dan satu karena sakit. Sedangkan di Sekolah SMA Negeri 2 Sampit, ada satu siswa yang tak ikut ujian karena mengundurkan diri.
Pantauan Radar Sampit di dua sekolah yakni SMA Negeri 3 Sampit dan SMA Negeri 2 Sampit yang lokasinya berdekatan, sejak pukul 07.30 siswa terpantau datang di sekolah. Ada beberapa siswa yang terlambat 15 menit sehingga masih dapat toleransi. Di setiap sekolah pun bertuliskan papan pemberitahuan bertuliskan “Harap tenang ada ujian.” Disetiap depan pintu ruangan ujian juga ditemukan tulisan “Dilarang masuk ruangan selain peserta ujian, pengawas, protokor atau teknis.”
Semua tas dikumpulkan di depan dekat dengan pengawas ujian, siswa siswi masuk dengan tertib dan satu persatu siswa mulai mengisi tempat duduk. Suasana seketika hening, semua siswa fokus mengamati layar monitor komputer dan terkadang ada beberapa siswa yang sesekali mengerutkan keningnya. Mereka berusaha memahami soal atau memilih jawaban yang paling tepat.
Setiap ruang ujian diawasi oleh satu pengawas dari guru sekolah lain yang jeli mengamati gerak gerik siswa siswi yang mencurigakan. Di sisi lain tampak pula satu anggota polisi yang siaga mondar mandir memantau jalannya ujian.
Usai pelaksanaan ujian, Radar Sampit mewawancarai salah seorang siswa SMAN 3 Sampit Irfandi. Dirinya mengaku tidak gugup maupun gelisah karena berbagai persiapan belajar yang cukup sudah dilakukannya.
“Enggak ada gugup, karena hari ini masih ujian Bahasa Indonesia besok yang baru kemungkinan gugup karena besok ujian Matematika, khawatir kalau lupa rumus dan salah perhitungan,” kata Irfandi.
Hal yang sama juga diungkapkan Ina Oktaria teman satu ruangan Irfandi yang mengaku tidak gugup. Tetapi dia ragu dalam menjawab soal.
”Gugup sih tidak, tetapi ada beberapa soal yang bikin ragu jawabannya benar atau tidak,” katanya.
Siswa SMA 2 Negeri Sampit Tiara mengaku gugup sejak berangkat dari rumah hingga menuju sekolah. Namun dirinya dapat melalui ujian dengan baik.
”Sudah gugup dari rumah sampai sekarang pun masih berpikir dengan jawaban yang saya pilih, semoga saja apa yang saya pilih benar semua,” harapnya.
Dikatakannya, dari berbagai soal yang keluar di UNBK, rata-rata bentuk soalnya serupa seperti kisi-kisi soal UNBK yang sudah dipelajarinya sebelumnya.
”Ada beberapa soal yang sama persis, ada juga yang serupa tetapi berbeda. Sebagian soalnya hampir sama dengan kisi-kisi soal di buku UNBK yang selama ini dipelajari. Jadi tinggal kita memahaminya saja,” ujarnya.
Ketua Panitia UNBK SMAN 3 Sampit Pariyan mengatakan, UNBK terbagi menjadi tiga sesi, sesi pertama pukul 07.30-09.30, sesi kedua pukul 11.00-12.30 dan sesi terakhir pukul 14.00-16.00. Dengan total jumlah peserta UNBK sebanyak 273 siswa.
“Ada 250 dari SMAN 3 Sampit dan 23 nya ada dari SMA Darul Marifah. Tetapi tadi ada 3 siswa kita yang tidak hadir saat UNBK dikarenakan satu mengundurkan diri, satu tanpa keterangan dan satu lagi karena sakit,” kata Pariyan.
Bagi siswa yang mengalami sakit dan tidak dapat mengikuti UNBK akan diberikan toleransi untuk mengikuti ujian susulan dengan syarat harus mengajukan surat keterangan sakit dari rumah sakit atau dari puskesmas.
“Siswa yang sakit kita masih berikan toleransi tetapi kalau siswa yang tanpa keterangan maka tetap tidak bisa mengikuti ujian susulan karena tidak disertai dengan alasan yang jelas,” ujarnya.
Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Sampit Kodarahim mengatakan hal yang sama. Ada tiga sesi ujian yang dilakukan dengan diikuti oleh 343 siswa.
“Jumlah siswa yang terdaftar mengikuti UNBK ada 343 tetapi ada satu yang mengundurkan diri,” kata Kodarahim.
Sementara itu, baik sekolah SMAN 3 maupun SMAN 2 Sampit terpantau tidak ada ditemukan adanya pelanggaran yang dilakukan siswa saat mengikuti ujian.
“Sejauh ini siswa siswi tertib dan tidak ada pelanggaran yang dilakukan oleh siswa karena pengawasan dilakukan ketat tetapi tadi ada satu siswa yang terlambat 15 menit dan masih kita izinkan masuk,” ujar Kodarahim. (hgn/yit)