SAMPIT-Anggota Komisi III DPRD Kotim Sutik menekankan, agar di Kotim ini jangan sampai ada anak usia pelajar yang putus sekolah. Apalagi dijenjang pendidikan dasar. Pasalnya, Pemkab setempat sudah menggratiskan biaya pendidikan dasar selama 9 tahun.
”Kalau sudah jenjang SD dan SMP itu jangan ada yang putus sekolah, karena sudah ditangani dan dibiayai pemerintah sepenuhnya. Begitu juga lulusan SMP ke SMA, hendaknya jangan putus sekolah. Upayakan hingga tamat dan lebih bagus lagi kalau bisa ke perguruan tinggi, “imbuhnya, kemarin.
Sutik mengakui, saat ini memang program berjalan masih sebatas wajib belajar 9 tahun dari Pemkab Kotim. Namun lanjutnya, program itu tidak menutup kemungkinan diteruskan jadi 12 tahun, meski status pengelolaan SMA/ SMK ditangan pemerintah provinsi.
”Bagi saya pendidikan ini seharusnya memang diutamakan, karena salah satu sumber persoalan di bangsa ini adalah kemiskinan. Dan kemiskinan ini berawal dari pendidikan. Maka dari itu, pengentasan kemiskinan juga harus dibarengi dengan sektor pendidikan yang optimal,”paparnya.
Sutik juga menyarankan kepada mereka yang tahun ini lulus dari jenjang SMA, agar bisa memanfaatkan fasilitas Balai Latihan kerja(BLK). Agar bisa dibekali keterampilan untuk memasuki dunia kerja.
”Kalau SMK sudah ada skill, seementara kalau SMA ini perlu diasah keterampilan lagi untuk masuk ke dunia kerja dengan begabung ke BLK. Manfaatkan program itu untuk mendapatkan pekerjaan di masyarakat, “ujar Politikus Gerindra ini.
Sutik menambahkan, keahlian dan kecakapan adalah hal yang mutlak saat ini dimiliki. Sementara bagi yang tidak ada kecakapan, maka hanya akan jadi buruh biasa. ”Upayakan sebelum terjun ke dunia kerja, harus punya kemampuan di bidang tertentu,” tandasnya. (ang/gus)