SAMPIT—Bupati Kotim Supian Hadi meminta aparat pemerintah di tingkat desa bisa membantu mengajarkan warga praktik mencoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Hal itu guna meminimalisir rusaknya surat suara saat pemilihan umum (Pemilu) tanggal 17 April, akibat minimnya pelajaran tata cara memberikan hak suara dengan mencoblos, oleh penyelenggara pesta demokrasi tersebut.
Menurutnya, praktik simulasi pencoblosan harus benar dan sesuai dengan aturan, baik itu untuk memilih calon anggota legislatif tingkat kabupaten, provinsi, pusat, perwakilan daerah dan presiden.
Selain itu lanjutnya, sudah menjadi tugas aparatur pemerintahan desa membantu suksesnya penyelenggaraan pemilu, dan membantu memenuhi target keikutsertaan pemilih.
”Disayangkan jika ada warga yang tidak bisa menggunakan hak pilihnya karena surat suaranya rusak akibat salah dalam proses pemilihan atau pencoblosan,” cetusnya, Selasa (9/4).
Supian juga mengingatkan kepada aparatur desa, maksud membantu mengedukasi warga dalam tata cara pencoblosan tersebut juga jangan sampai terkesan mengarahkan kepada salah satu calon tertentu.
Menurutnya, praktik tata cara memilih tersebut bisa diajarkan kepaad para orangtua, penderita disabilitas hingga pemilih pemula, yang baru turut serta ikut Pemilu di tahun ini.
”Panitia pelaksanaan juga diharapkan dapat melakukan koordinasi dengan aparatur desa untuk suksesnya pelaksanaan pemilu di wilayah desanya masing-masing,” tandas Supian Hadi.(dc/gus)