PANGKALAN BUN – Rumah Sakit Sultan Imanuddin (RSSI) Pangkalan Bun menyiapkan langkah antisipasi guna penanganan caleg yang mengalami gangguan jiwa usai berkompetisi dalam Pemilu 2019.
Direktur RSSI Pangkalan Bun dr Fachrudin mengatakan bahwa rumah sakit menyiagakan poli jiwa dan spikolog untuk peserta pemilu yang membutuhkan pendampingan.
“Kita siagakan dokter spesialis jiwa, psikolog, perawat jiwa, dan spesialis dalam,” ujarnya, Kamis (18/4).
Menurutnya spesialis dalam juga perlu karena sangat mungkin terjadi rentetan penyakit akibat tekanan darah naik (hipertensi) para caleg yang gagal meraup suara. Hipertensi dapat mengakibatkan komplikasi serius penyakit jantung koroner, gagal jantung, gagal ginjal, stroke, kebutaan, diabetes, dan banyak penyakit berbahaya lainnya.
“Stroke (51 persen) dan penyakit jantung koroner (45 persen) merupakan penyebab kematian akibat hipertensi tertinggi di Indonesia,” terangnya.
Selain itu pihaknya juga menyiapkan ruangan untuk rawat inap bagi mereka (caleg) yang setelah dilakukan observasi ternyata harus dirawad di RSSI. “Kalau ada yang harus rawat inap, kita sudah siapkan ruangan,” tambahnya.
Namun meski telah mempersiapkan semuanya, Fachrudin berharap jangan sampai ada caleg yang harus dirawat di RSSI akibat tak mampu menerima kenyataan tidak terpilih menjadi anggota legislative.
“Semoga saja tidak sampai ada yang dirawat inap akibat stress tak terpilih menjadi anggota legislatif, tapi kalau sekedar konsultasi dan mungkin masih wajar,” pungkasnya. (sam/sla)