PANGKALAN BUN – Tiga kecamatan di Kabupaten Kotawaringin Barat ditengarai menjadi daerah rawan longsor, yakni Arut Selatan, Kumai, dan Arut Utara.
Kasi Pencegahan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kobar Pahrul Laji mengatakan, sebenarnya untuk potensi tanah longsor di dalam kota Pangkalan Bun itu sangat kecil. Namun hal tersebut tidak menutup kemungkinan bisa saja terjadi. Salah satunya tanah longsor yang terjadi di Gang Damai, Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Arut Selatan, Sabtu (27/4) kemarin. Ini terjadi karena kemiringan tanah yang cukup curam, serta tidak adanya pepohonan sebagai penopang atau penjaga tanah.
“Kecamatan Arut Selatan memang masuk dalam pemetaan wilayah yang berpotensi bencana tanah longsor. Namun sebenarnya potensi tersebut sangat kecil untuk wilayah dalam kota Pangkalan Bun. Tapi memang harus terus waspadai,” kata Pahru, Minggu (28/4).
Selain Kecamatan Arut Selatan, potensi longsor juga terdeteksi di Kecamatan Kumai. Menurutnya di kecamatan tersebut sering terjadi tanah longsor seperti di Kelurahan Candi, Jalan Abdul Ancil arah MTs Negeri 1 Kumai dan wilayah pesisir.
Selanjutnya Kecamatan Arut Utara yang terbilang sering terjadi tanah longsor. Hal akibat banyak perbukitan, sehingga saat hujan lebat sering terjadi tanah longsor.
“Untuk Kecamatan Arut Utara ini ada sejumlah desa diantaranya, Panahan, Riam, Pandau, dan wilayah perbukitan lainnya. Ini sering terjadi tanah longsor dan saat musim penghujan harus selalu waspada,” jelasnya.
Sementara itu, untuk lokasi longsor yang ada di Gang Damai. Pihaknya sudah menyiapkan ratusan karung. Karung-karung tersebut akan diisi tanah dan disusun menjadi tanggul penahan.
“Kita bakal lakukan pada saat cuaca cerah. Jika cuaca hujan kita belum berani. Karena dikhawatirkan bisa terjadi longsor susulan,” jelasnya.
Sedangkan, warga sekitar lokasi longsor diminta untuk selalu waspada. Karena longsor bisa terjadi sewaktu-waktu. Sehingga semuanya jangan sampai lengah, terutama saat hujan turun. (rin/sla)