SAMPIT-Anggota DPRD Kotim dari Fraksi PDI Perjuangan menilai, penataan Pedagang Kaki Lima (PKL) di taman Kota Sampit ke kios eks Bioskop Mentaya tidak sesuai harapan. Menurutnya nilai estetika kawasan itu jadi berantakan akibat tidak sesuainya penataan dengan kajian teknis sebelumnya. Ditegaskannya, para PKL setempat harusnya diarahkan untuk menempati lapak kios di pasar Eks Bioskop Mentaya yang sudah dibangun, namun masih belum terisi hingga sekarang.
”Jujur saya katakan, dengan keadaan PKL dilahan yang baru di daerah taman Kota itu sangat semrawut. Tentunya hal itu tidak sesuai harapan dan impian dari kami di DPRD Kotim. Artinya kajian teknis untuk penataan dulu itu tidak ada gunanya,”ujar Rimbun.
Menurutnya juga, apabila dipandang dari kacamata teknis, hasil relokasi saat ini sangat memprihatinkan. Sejatinya lanjut Rimbun, relokasi dari taman kota dulu menjadikan areal pedagang itu tidak semrawut seperti sekarang.
”Apalagi kalau dilihat itu di sekat-sekat sendiri oleh para pedagang. Dan yang jelas intinya kami menilai relokasi itu membuat keindahan yang dibangun terganggu,” tukasnya.
Padahal lanjut Rimbun, dengan adanya relokasi itu diharapkan pedagang lebih tertata rapi dan tertib. Selain tidak mengganggu taman kota, mereka direlokasi juga diharapkan tidak mengganggu omset usaha kecil pedagang tersebut.
”Kalau areal relokasi itu tidak mendukung bagi pengunjung maka dampaknya pendapatan mereka bisa menurun drastis. Apalagi kalau tidak tertata dengan rapi, maka sangat sedikit masyarakat yang mau ke situ akhirnya. Jdi relokasi pedagang tersebut tidak sesuai dengan harapan kami,”pungkasnya.(ang/gus)