PANGKALAN BUN – Hingga kini penutupan jalan Pangkalan Bun - Kotawaringin Lama masih menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat. Oleh karena itu Wakil Bupati Kobar Ahmadi Riansyah meminta para pengguna untuk bersabar akibat penutupan total selama empat bulan mendatang.
Menurut Ahmadi Riansyah pro dan kontra terkait penutupan jalan itu merupakan hal yang wajar. Terutama masyarakat yang sering melintasi jalan tersebut.
”Kami sadar betul apa yang dirasakan masyarakat. Tapi kami minta agar masyarakat juga bisa bersabar. Penutupan jalan ini untuk mempercepat pengerjaan pile slab di Jalan Pangkalan Bun - Kotawaringin Lama,” katanya.
Penutupan jalan tersebut sampai saat ini dianggap sebagai satu-satunya cara agar pengerjaan pile slab bisa cepat selesai. ”Kontraktor siap lembur. Itu artinya pengerjaan bakal lebih cepat. Sehingga jalan harus ditutup. Ini demi keselamatan dan juga target penyelesaian pembangunan,” ujarnya.
Disamping itu, tambah Wabup, masyarakat juga bisa mencari beberapa jalur alternatif. Yang pertama saat musim hujan seperti sekarang ini, bisa melintas menggunakan kelotok. Karena jalan yang ditutup ini kurang lebih panjanganya mencapai tiga kilometer.
”Jalan yang kita tutup hanya yang ada pile slab saja. Selebihnya masih bisa dilalui. Maka alternatif masyarakat bisa menggunakan kelotok, melintas disamping proyek itu,” tambahnya.
Kemudian alternatif lain yakni melewati sungai Lamandau menggunakan speedboat. Serta jika ingin lewat jalur darat memutar ke Kabupaten Lamandau.
”Saya yakin pengerjaan tersebut tidak bakal lama. Karena sebelum keputusan Pemkab ini diambil, kita juga meminta keseriusan dari kontraktor untuk mempercepat pengerjaan. Maka bersabarlah, pembangunan ini untuk kepentingan banyak orang,” harapnya.
Selanjutnya, pada saat arus mudik lebaran, Jalan Pangkalan Bun - Kotawaringin Lama rencananya akan dibuka untuk umum selama 24 jam pada H-5 hingga H+5 lebaran. “Saat mudik kita buka untuk umum, itu kesepakatan bersama,” pungkasnya (rin/sla)