SAMPIT – Kartu ucapan hari raya Idulfitri tetap bertahan di tengah era digital. Sebagian orang dan instansi masih memanfaatkan cara lama ini untuk mengirimkan ucapan.  

”Ada dari instansi, ada pula yang perorangan,” kata Lia Atika, Manager Pelayanan Kantor Pos Sampit, Senin (20/5).  

Menurutnya, kartu ucapan Lebaran merupakan surat fisik yang tetap digunakan. “Masih ada peminatnya, meski enggak sebanyak dulu,” ungkapnya.  

Kebanyakan peminat kartu ucapan Lebaran mulai bermunculan saat seminggu sebelum hari raya Idulfitri.  

“Ada biasanya kaya kartu pos gitu, kalau saat ini belum terlihat pengunjung yang ingin mengirim kartu ucapan hari raya. Tapi biasanya mulai ramai orang mengirim kartu ucapan itu pas H-7 sebelum Lebaran,” jelas Lia Atika.  

Masyarakat pun akan mendapatkan kartu ucapan Lebaran dengan berbagai desain yang sedang trending, misal gambar tokoh film layar lebar berjudul “Dilan 1990” atau desain tokoh-tokoh lainnya.

”Ya bisa, masyarakat langsung saja datang ke sini bila ingin membeli kartu ucapan yang langsung dikeluarkan oleh Kantor Pos Sampit,” ujarnya.  

Harga dari kartu-kartu ucapan Lebaran pun cukup terjangkau di kalangan masyarakat. Bahkan masyarakat bisa request desain yang mereka inginkan, misal memasang foto pribadi di kartu ucapan Lebaran yang akan dikirim.

“Kalau kartu ucapan yang dikeluarkan Kantor Pos, harga per kartunya mulai dari Rp 500 - Rp 2000. Ada juga yang lain desain atau desain lebih bagus lagi misal diberi gambar foto si pengirim, harganya dari Rp 4000 – Rp 5000 per kartu ucapan,” tuturnya.  

Sedangkan untuk masa waktu pengiriman menyesuaikan jadwal pengiriman dokumen surat pada umumnya. Diharapkan masyarakat yang ingin membeli dan mengiriman kartu ucapan Lebaran, diusahakan jauh-jauh hari sebelum perayaan Idulfitri.

“Kalau pengiriman masa waktu pengiriman sama saja dengan kirim surat atau dokumen umumnya. Ada pengiriman yang kilat ada juga pengiriman yang biasa. Memakai perangko juga saat akan mengirim. Dalam kota bisa dua hari, kalau luar kota lebih dari dua hari,” pungkas Lia Atika. (rm-97/yit)