PANGKALANBUN- Jumlah pengguna tranportasi udara melalui Bandara Iskandar Pangkalan Bun mengalami penurunan. Hal ini dipicu akibat mahalnya harga tiket pesawat.
Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Iskandar Pangkalan Bun Zuber mengatakan, tingginya harga tiket pesawat berpengaruh pada maskapai penerbangan. Jumlah penumpang baik yang datang dan pergi melalui Bandara Iskandar Pangkalan Bun pun menurun.
Menurut Zuber, penurunan penumpang maskapai penerbangan terjadi secara terus menerus sejak awal 2019 hingga sekarang.
“Sejak Januari harga tiket tidak kunjung turun dan justru bertahan dengan harga yang cukup tinggi. Hal ini berdampak pada penurunan jumlah penumpang,” kata Zuber.
Penurunan jumlah penumpang itu dinilai cukup signifikan, dimana bila sebelumnya jumlah penumpang mampu mencapai 1500 orang per hari untuk berbagai tujuan, belakangan mengalami penurunan yakni hanya mampu mencapai rata-rata hanya sekitar 1100 – 1200 orang per hari. “Penurunan ini termasuk lumayan besar,” ujarnya.
Dampak dari penurunan penumpang tersebut akhirnya berimbas pada berhentinya pelayanan maskapai Garuda Indonesia di Bandar Udara Iskandar Pangkalan Bun sejak awal Mei 2019 ini.
“Saat ini hanya tinggal empat maskapai yang masih menerbangi Pangkalan Bun. Mungkin ada faktor yang membuat Garuda Indonesia tidak lagi menerbangi Pangkalan Bun. Salah satunya bisa jadi karena berkurangnya jumlah penumpang,” jelasnya. (rin/sla)