SAMPIT – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Kotawaringin Timur terus berupaya memperbaiki jalan berlubang untuk mendukung kelancaran arus mudik melalui jalur darat. Selama masa perbaikan yang dimulai awal Ramadan lalu, instansi tersebut setiap hari menyiapkan 200 kilogram aspal dan petugas perbaikan sebanyak 9 orang.
”Menambal aspal yang rusak sebenarnya kami lakukan terus, tapi kemarin ini kami awali di awal Ramadan, karena menunggu proses lelang bahan-bahan yang akan digunakan untuk pengaspalan. Lelangnya itu selesai awal Mei 2019 ini,” kata Slamet Giartono, Plt Kepala UPTD Pemeliharaan Drainase, Jalan dan Jembatan DPU Kotim, Jumat (24/5).
Slamet menegaskan, perbaikan jalan itu terbatas pada ruas yang jadi tanggung jawab Pemkab Kotim. ”Untuk ruas jalan Tjilik Riwut dan Jenderal Sudirman itu ranah pemerintah provinsi. Itu bukan tanggung jawab kami,” katanya.
Slamet menuturkan, banyaknya jalan rusak dan berlubang di Sampit disebabkan beberapa faktor. Di antaranya tingginya intensitas kendaraan bermuatan berat yang melintas dan faktor cuaca.
”Kerusakan itu rata-rata karena sering diguyur hujan. Selain itu, jalanan sering dilewati kendaraan muatan berat. Faktor tanah juga pengaruh. Di sini rata-rata gambut,” ujarnya.
Slamet mengakui belum maksimal menambal jalan berlubang. Masih banyak jalan yang perlu perbaikan. ”Setelah Lebaran tetap akan kami lakukan perbaikan. Jadi, tidak hanya saat akan ada arus mudik saja,” tandasnya. (rm-97/ign)