SAMPIT – Saat ini masyarakat Kotawaringin Timur lebih memilih perjalanan mudik tanpa harus dibebani oleh barang-barang bawaan yang begitu berat. Barang dikirim lebih dulu lewat jasa pengiriman.  

Menurut Manager Pelayanan Kantor Pos Sampit Lia Atika, pengiriman melonjak saat memasuki Ramadan. Pengiriman koper-koper pemudik yang berisi pakaian pun terlihat mengalami peningkatan.  

“Kalau paling banyak minggu kemarin. Kalau dekat Lebaran ini, ada tapi tak sebanyak minggu kemarin. Ini hanya naik sampai 60-70 persen,” jelas Lia Atika, Rabu (29/5).

Tak jarang para perantau yang tidak bisa pulang kampung, mengirimkan paketan bingkisan Lebaran untuk keluarganya.  

“Ada juga yang mengirimkan hadiah atau bingkisan Lebaran, biasanya perantau yang tidak bisa pulang kampung. Mereka mengirimkan paketan bingkisan ke keluarganya di sana,” ungkapnya.  

Menurut Lia Atika, masyarakat saat ini lebih banyak yang berminat mengirimkan koper pakaian mereka melalui jasa pengiriman barang daripada membawanya langsung atau membayar bagasi pesawat yang dirasa cukup mahal.

“Kemarin ini banyak yang mengirimkan koper-koper berisi barang bawaan mudik. Ada yang ukuran kecil ada juga yang besar. Mereka sekarang lebih memilih mengirimkan koper lewat paket Pos, karena praktis dan hemat tenaga, harganya katanya lebih terjangkau daripada dibawa dan kena biaya di bandara atau di kapal. Apalagi pesawat kan tarifnya lumayan ya, bagi sebagian orang lebih memilih dikirim melalui jasa pengiriman kami,” terangnya.

Untuk menjaga keamanan barang supaya tidak rusak saat perjalanan ke kota tujuan, pihak jasa pengiriman paket barang pun juga menawarkan jasa wrapping atau membungkus. Dengan tarif yang sudah ditentukan, pelanggan sudah mendapatkan pelayanan jasa tersebut.

“Banyak pemudik yang minta kopernya dibungkus karung sama petugas Pos, nah biaya packing pakai karung dari Rp 20 ribu – Rp 35 ribu per koper. Ada petugas kami yang membungkusnya. Kalau koper besar ya karungnya juga besar sesuai ukurannya. Supaya tidak rusak atau lecet saat perjalanan pengiriman,” tandasnya. (rm-97/yit).