PANGKALAN BUN – Lima pos pengamanan, pemantauan, dan pelayanan mudik lebaran tahun 2019 tersebar di sjeumlah titik strategis di Pangkalan Bun dan Kumai. Lima pos tersebut berasal dari Kepolisian Resor Kobar (Polres), KSOP Kumai, Dinas Perhubungan Kobar, dan juga UPBU Bandara Iskandar.
Pos tersebut secara rinci adalah masing-masing satu unit berada di depan pasar Indra Sari Kelurahan Baru dan di Bundaran Pancasila, pos pelayanan di Terminal Natai Suka dan Pelabuhan Panglima Utar Kumai serta satu pos terpadu yang akan berada di Bandara Iskandar Pangkalan Bun.
Kepala UPBU Iskandar Pangkalan Bun Ir Zuber mengatakan bahwa pos pengamanan didirikan tidak hanya untuk menjamin keamanan para pemudik. Namun juga sebagai lokasi penanganan darurat jika terjadi sesuatu.
”Karena selain petugas keamanan, disiagakan pula tenaga kesehatan,” ujarnya, Jumat (31/5).
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kumai Wahyu Prihanto mengatakan, posko juga menjadi sentra informasi bagi para pemudik, khususnya yang melalui jalur laut yang selama ini terus mengalami peningkatan.
”Pemudik bisa bertanya ke petugas resmi terkait pelaksanaan mudik melalui jalur laut. Nanti tim kami yang akan mengarahkan agar pelayanan mudik dapat berlangsung lancar,” terangnya.
Kabagops Polres Kobar AKP Todoan A. Gultom menjelaskan bahwa di lima pos tersebut Polres menurunkan sekitar 60 personil yang akan tergabung dengan petugas lintas instansi.
”Sebanyak 60 personil kita sebar ke lima pos tersebut dan akan bekerjasama dengan TNI, Senkom, Pemadam Kebakaran (Damkar), Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) guna memberikan rasa aman bagi pengguna jalan dan telah dipersiapkan Pos Pelayanan untuk masyarakat beristirahat saat mudik guna memperkecil angka kecelakaan yang diakibatkan kelalaian pengendara dan pengguna jalan,” paparnya.
Penyediaan personel di pusat publik itu untuk mengantisipasi berbagai potensi kerawanan di kawasan tersebut, mengacu pengalaman tahun sebelumnya terjadi peningkatan arus lalu lintas saat angkutan lebaran, tetapi tidak sampai menimbulkan ketersendatan parah. Selain mengantisipasi ketersendatan arus lalu lintas, potensi gangguan keamanan lainnya harus diantisipasi.
”Peningkatan arus mudik memang sudah sangat terasa pada 29 Mei kemarin, karena banyak pegawai instansi memanfaatkan libur panjang Lebaran. Di Kabupaten Kobar juga banyak perusahaan di bidang perkebunan yang mempekerjakan warga dari Jawa sehingga arus mudik melalui bandara dan pelabuhan akan lebih kami prioritaskan,” pungkas Todoan A. Gultom (sla/gus)