PALANGKA RAYA – DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) mengharapkan pemerintah di provinsi ini ke depan meningkatkan besaran dana bantuan sosial (Bansos) sarana atau rumah ibadah. Hal ini dikarenakan sampai sekarang ini jumlahnya relatif kecil dan belum mampu memenuhi kebutuhan yang diajukan oleh para pengurus keagamaan.
Anggota Komisi A Nataliasi mengatakan, bansos sarana keagamaan yang saat dianggap masih kecil kerap kali menjadi keluhan para pengurus agama, khususnya yang berada di pedesaan maupun pelosok-pelosok Kalteng
“Informasi yang saya terima, dana bansos sarana ibadah itu hanya dikisaran puluhan juta rupiah. Jumlah itu dianggap belum mampu memenuhi apa yang ingin dicapai dalam meningkatkan sarana ibadah,” katanya kemarin.
Salah satu contohnya yang disampaikan pengurus Masjid Nurul Huda, Musholla Nurul Iman, dan Musholla Darusalam dari Kecamatan Balai Riam, Kabupaten Sukamara. Politisi PAN ini menyebutkan, dari pertemuan dengan sejumlah pengurus masjid tersebut diketahui bahwa nilai bansos khusus untuk pembangunan rumah ibadah sangat kecil.
Hal ini cukup disayangkan, mengingat kebedaraan rumah ibadah di pedesaan maupun pelosok juga dibutuhkan masyarakat, sehingga pembangunannya sangat dibutuhkan. Maka dari itu diharapkan bansos untuk bidang tersebut ditingkatkan lagi oleh pemerintah.
“Jumlah bansos yang diberikan, ya tidak sebanding dengan konsusmsi maupun transportasi yang tentunya lebih besar dibanding di perkotaan,” ucapnya.
Dikatakannya, apabila bantuan yang digelontorkan hanya bernilai Rp 10 atau 20 juta saja, jelas dirasa akan sangat kurang, serta belum sesuai harapan. Meski demikian dirinya di satu sisi tetap bersyukur dengan adanya bansos bagi sarana ibadah itu, kendati tetap berharap ada perhatian serius dari pemerintah dalam hal penambahannya.
“Tapi yang mesti diperhatikan bansos itu sendiri harus merata pembagiannya. Tidak hanya untuk unsur itu-itu saja,” pungkasnya. (sho)