KUALA PEMBUANG - Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Seruyan hingga saat ini masih mengalami banyak kendala, kekurangan fasilitas belajar mengajar seperti ruang keterampilan dan tempat bermain untuk anak.
Kepala SLBN 1 Seruyan Jago mengatakan, keterbatasan fasilitas ini menjadi salah satu kendala utama yang dialami oleh sekolah tersebut dalam melakukan proses belajar mengajar.
"Kalau untuk kendala banyak sekali, salah satunya kami masih kekurangan fasilitas pendukung seperti ruang keterampilan dan ruang bermain, dan masih ada beberapa lagi," katanya, Jumat (21/6).
Jago menyebutkan jumlah murid di SLBN 1 Seruyan terdiri dari SDLB 11 orang, SMPLB 11 orang dan SMALB 7 orang.
Ia menambahkan, dari segi jumlah tenaga pendidik sendiri, berdasarkan dengan rasio perbandingan jumlah murid yang ada, dirasa sudah cukup.
"Jumlah guru ada 14 dan administrasi 1 orang, dan kalau dihitung-hitung berdasarkan perbandingan jumlah murid, sudah cukup untuk ketersediaan tenaga pengajar," ujarnya.
Jago menjelaskan, adapun untuk sistem pembelajaran di SLB sendiri secara umum tidak terlalu jauh beda dengan sekolah umum, hanya saja jika di sekolah umum metode pembelajarannya secara klasikal, sedangkan di SLB dikenal dengan istilah individual.
Lama proses pembelajaran juga tidak terlalu jauh berbeda, yang mana hanya berselisih lima menit dalam setiap 1 jam mata pelajarannya.
"Jadi kalau di sekolah umum 1 jam pelajarannya 40 menit, SLB 35 menit, begitupun seterusnya, dan untuk jadwal masuk pukul 6:30 WIB. Kami juga menyesuaikan dengan kedatangan murid-murid, kurikulum yang digunakan sudah K13," imbuhnya.
Jago menjelaskan, terkait hal tersebut, masih banyak anak berkebutuhan khusus yang berada di usia sekolah di Kabupaten Seruyan ini yang masih belum menempuh pendidikan.
"Usia sekolah berdasarkan data terakhir itu ada sekitar 60 an anak, lalu yang terbaru ini setelah dilakukan penjaringan survei di 5 kecamatan, itu ada sekitar 20 an anak," ujarnya.
Ia menyebutkan, hal ini menandakan jika antusias serta kesadaran daei orang tua murid untuk menyekolahkan anaknya masih tergolong rendah dan hal tersebut juga menjadi salah satu kendala bagi SLBN 1 Seruyan.
Saat ini pun Pemkab sudah lepas tangan, karena kewenangan untuk mengurus sektor pendidikan SLB sudah dialihkan ke tingkat Provinsi.
"Kami masih banyak kendala yang dihadapi, mulai dari rendahnya kesadaran orang tua, mungkin pertimbangan mereka adalah tidak ada yang antar jemput, serta kewenangan yang kini beralih ke tingkat provinsi," ujarnya.
Meskipun demikian, dengan seluruh kendala tersebut, para siswa yang ada di sekolah tersebut masih banyak yang meraih prestasi hingga ketingkat nasional.
"Khususnya dibidang atletik, waktu tahun 2014 lalu salah satu siswa kita atas nama Saleh berhasil meraih juara 1 Provinsi dan berangkat ke tingkat Nasional, ada juga yang baru-baru ini atletik juga juara 3 di provinsi," jelasnya.
aka dari itu, ia mengharapkan agar pemerintah daerah bisa lebih memperhatikan kondisi sekolah, khususnya untuk ketersedian fasilitas penunjang dan menumbuhkembangkan kesadaran orang tua akan pentingnya pendidikan bagi anak. (rm-98/fm)