PANGKALAN BUN – Lemotnya sistem Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) online untuk tingkat SMP dikeluhkan para orangtua di Pangkalan Bun. Salah satu contohnya di SMP Negeri 1 Arut Selatan.
Jangankan untuk menginput (memasukkan) data anak mereka, website PPDB online untuk sekolah tersebut juga sulit diakses. Kesabaran para orantua benar-benar diuji agar anak-anak mereka bisa diterima di salah satu sekolah favorit itu.
“Anak saya tadi didaftarkan sama kakaknya, tiga kali percobaan baru bisa masuk. Jadi waktu gagal akses itu malah muncul kalimat "Maaf Sudah Ditutup" kemudian dicoba lagi baru bisa masuk dan bisa mendaftar,” ujar Fhin Fin, salah satu orangtua yang emdnaftarkan anaknya di SMP tersebut.
Hal serupa juga dialami Yohanes, menurutnya selain situs pendaftaran sering gangguan, begitu bisa diakses, justru yang muncul keterangan sudah ditutup. “Saya juga lagi mau daftarkan adik, tapi keterangannya sudah tutup,” ungkapnya.
Sementara itu Ketua panitia PPDB online SMP N 1 Arsel Sri Mahanani menganggap kendala tersebut merupakan hal yang wajar, karena di jam - jam kerja banyak sekali masyarakat yang mengakses sehingga yang menyebabkan situs kelebihan beban dan menjadi lelet.
“Namanya aplikasi kalau semua orang mengakses pasti akan lelet, contoh saja pendaftaran CPNS kalau banyak yang masuk ya lelet, coba lagi di waktu - waktu senggang atau malam hari,” ungkapnya.
Menurutnya penerimaan peserta didik baru menggunakan sistem online ini tetap menggunakan tiga ketentuan. “Jadi ada tiga kriteria penerimaan peserta didik baru, yang pertama melalui jalur zonasi, jalur prestasi, dan jalur pindah orang tua,” ujarnya kepada Radar Pangkalan Bun.
Pendaftaran melalui jalur online dilaksanakan sejak pukul 00.00 WIB tanggal 1 Juli hingga 4 Juli pukul 12.00 WIB, di SMP Negeri 1 Arsel tahun ini mendapat jatah sebanyak 192 murid. “Jadi ada enam rombel, satu rombel itu 32 murid dikalikan enam kelas atau rombel,” terangnya.
Selanjutnya setelah peserta didik mendaftar melalui jalur online dan sudah mendapat nomor pendaftaran yang wajib dicetak dan diserahkan ke sekolah yang dipilih.”Setelah dapat nomor peserta bukti daftar, maka dicetak dua rangkap, satu untuk sekolah dan satu pendaftar,” tutupnya. (ard/sla)
