SAMPIT – BPJS Kesehatan menggelar silaturahmi bersama insan media massa dan badan usaha di aula BPJS kesehatan Cabang Sampit, Selasa (2/7) sore. Pertemuan tersebut menjadi ajang menyampaikan manfaat program JKN sekaligus keluh kesah dari perusahaan besar swasta (PBS) dalam mendapatkan pelayanan kesehatan.
Senior Manager Musimmas Wilayah Kalteng Teuku Kanna menyampaikan bahwa rujukan mitra BPJS Kesehatan di Sampit sangat terbatas. Dia berharap BPJS Kesehatan menambah mitra rumah sakit yang menerima rujukan lebih banyak lagi.
”Pelayanan dan penanganan medis peserta BPJS Kesehatan lambat sehingga perlu adanya reward and punishment bagi rumah sakit,” pinta Kanna.
Selain itu, Kanna juga menyinggung data kependudukan yang belum sempurna sehingga mempengaruhi pendaftaran peserta BPJS Kesehatan. Ada beberapa kasus nomor induk kependudukan (NIK) pekerja yang didaftarkan tidak valid atau ganda sehingga menghambat pendaftaran.
Hal serupa juga disampaikan Employ Service Hospital Goodhope Anang Agustiawan. Sering kali terjadi masalah di rumah sakit yang disebabkan masalah-masalah sepele. Misalnya, ketidaktahuan peserta tentang alur untuk mendapatkan layanan. Selain itu, panjangnya antrean belum dibarengi dengan penambahan jumlah dokter.
”Terkadang peserta JKN harus bolak balik pasien di poliklinik membeludak. Dokter membatasi jumlah pasien yang dilayani dalam satu hari, jadi pasien harus balik lagi esok hari,” ujar Agung.
Kepala BPJS Kesehatan cabang Sampit drg Adrielona mengatakan, Goodhope dan Musimmas merupakan dua group perusahaan besar yang telah memastikan pekerjanya menjadi peserta JKN. Dua korporasi itu juga memberikan perhatian besar terhadap pekerja agar sehat dan sejahtera, karena karyawan adalah aset terbesar dalam perusahaan.
Ujang Kartiman menambahkan, ada empat pilar dalam pelaksanaan JKN, yakni pemerintah sebagai regulator, BPJS Kesehatan sebagai pengelola, fasilitas kesehatan sebagai pemberi layanan, dan peserta. Sinergi yang kuat dari empat pilar ini akan membuat program JKN tetap berjalan.
Silaturahmi yang mengangkat tema ”Inovasi untuk kesinambungan program JKN KIS di Era digital dan revolusi Industri 4.0” ini juga menghadirkan Ketua PWI Kotawaringin Timur dan Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kotawaringin Timur. (yit)