SAMPIT – Setelah mengalami kenaikan harga beberapa waktu lalu, daging sapi kini mulai “menghilang” di pasaran khususnya Kota Sampit. Konsumen pun kelabakan untuk memenuhi kebutuhan akan daging sapi.
”Belum pukul 08.00 WIB, daging sapi di beberapa pasar sudah kosong. Padahal rencananya mau menggelar acara syukuran,” ungkap Tri, warga Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Sabtu (6/2).
Senada dikeluhkan oleh warga lainnya, kosongnya daging sapi ini dirasa cukup membingungkan. Terutama bagi warga yang setiap hari memerlukan daging sapi untuk keperluan usaha.
”Kalau seperti ini sulit, pesan pun belum tentu dapat daging sapi yang bagus. Terpaksa daging sapi kualitas jelek pun tetap kami terima untuk bikin pentol,” keluh Supriadi, pedagang bakso keliling.
Sementara itu, berdasarkan pengakuan pedagang, saat ini pihaknya sedang mengirit suplai daging sapi. Sebab, pasokan sapi sedang minim, dikhawatirkan jika semua dikeluarkan akan merugi.
”Seekor sapi apabila dipotong biasanya kami bagi dua dengan pedagang lain. Sementara kalau dinaikkan lebih dari Rp 130 ribu per kilogram pelanggan pasti protes, ” ucap Pansyah, pedagang daging sapi di Pasar Ikan Mentaya.
Minimnya suplai daging sapi ini sudah terjadi sekitar tiga hari belakangan. Pasalnya, satu pedagang hanya menjual antara 50 hingga 60 kilogram. Sehingga sekitar pukul 05.00 WIB, daging sapi sudah habis terjual.
”Dengan suplai segitu, kami hanya bisa melayani pesananan langganan saja. Kasian juga dengan pelanggan lain, tapi mau bagaimana lagi,” katanya. (oes/fin)