SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

METROPOLIS

Selasa, 09 Juli 2019 11:33
Pedagang Hewan Kurban Mulai Bermunculan di Sampit
Salah seorang pedagang hewan kurban memperlihatkan sapi-sapi dagangannya.(DINTYA AYU PURIKA /RADAR SAMPIT)

SAMPIT – Hari Raya Iduladha masih satu bulan lebih, namun para penjual hewan kurban mulai bermunculan. Mereka tersebar di berbagai titik, seperti di Jalan Pemuda dan Jalan HM Arsyad, Sampit.

Pedagang hewan kurban di Jalan Pemuda, Herom, mengaku tidak setiap hari berjualan sapi. Dia menjual hanya saat momen Iduladha.  

“Saya berdagang sapi untuk kurban itu sudah lama. Hanya saja beberapa tahun lalu pernah bangkrut karena ada beberapa sapi yang mati karena sakit. Pas perjalanan menuju Kalimantan, sapinya ternyata sudah sakit,” ungkap Herom, Senin (8/7).

Untuk mendapatkan hewan kurban, tidaklah terlalu sulit. Herom punya relasi peternak di Pulau Madura. Selama berdagang sapi, ia mengaku tak pernah menjual sapi betina.

“Kami mulai jualan lagi sudah dua tahunan ini, kalau tahun lalu hanya sedikit yang kami jual, sekarang enggak bertambah karena dapat bantuan modal dagang juga,” ujarnya.

Menurutnya, sejak sapi didatangkan dari Madura sepuluh hari lalu, belum juga terlihat calon pembeli yang menawar ke lapaknya. Ia sengaja memesan jauh-jauh hari sebelum Iduladha, supaya kebagian stok sapi hidup. Untuk harga jual sapi, tergantung dari ukuran besar atau kecilnya sapi-sapi tersebut.  

“Untuk harga sapi tergantung ukuran besar atau kecilnya sapi. Kami menjualnya dari harga Rp 18,5 juta sampai Rp 25 juta per ekor, tapi itu masih bisa ditawar oleh calon pembeli. Kami hanya menjual sapi jantan selama Iduladha ini nanti,” jelasnya.  

Agar sapi tetap dalam kondisi sehat, dia selalu merawat kandang sapi yang ia sewa selama sebulan dan selalu memandikan sapi-sapi tersebut setiap pagi.

“Supaya kondisi sapi tetap sehat, kandang selalu dibersihkan. Sehari saya nyari rumput hijau sampai dua kali. Kalau minum sapinya hanya air tawar dikasih garam saja,” terangnya.

Dia baru mendatangkan delapan ekor sapi. Bila sapi-sapi tersebut laku sebelum hari H Iduladha, dia mengambil stok sapi lagi ke Madura. Untuk mengirimkan sapi ke Kalimantan menggunakan kapal laut, ada risiko yang harus ditanggung pedagang. Misalnya sakit karena sapi mabuk. 

“Soalnya jauh ngirimnya dari sana, ini yang satu ekor kemarin sudah mabok laut saat dibawa ke Sampit, tapi sekarang sudah diobati,” pungkasnya. (rm-97/yit)

 


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 00:45

Uji Kebohongan, Tim Hukum Ujang Dukung Uji Forensik

<p>&nbsp;PALANGKA RAYA - Tim Kuasa Hukum Ujang-Jawawi menyatakan penetapan hasil musyawarah…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers