KUALA KURUN – Seorang petani, Erin (25), menjadi korban penganiayaan yang diduga dilakukan rekannya sendiri, Dewantoro alias Toro (30). Peristiwa itu terjadi Senin (8/7), pukul 02.00 WIB di Desa Tumbang Korik, Kecamatan Kahayan Hulu Utara (Kahut), Kabupaten Gunung Mas (Gumas).
”Tanpa mengeluarkan sepatah kata, pelaku langsung membacok korban. Kami masih menyelidiki motif kejadian ini. Pelaku masih dalam pengejaran,” kata Kapolres Gumas AKBP Yudi Yuliadin melalui Kapolsek Kahut Iptu Untung Basuki kepada Radar Sampit, Selasa (9/7).
Kejadian itu bermula ketika Erin (25) asyik duduk santai di teras rumah Bapa Nyaing sembari menonon panggung hiburan pernikahan. Tiba-tiba pelaku datang membawa sebilah senjata tajam (sajam) jenis parang dan langsung mengayunkan parang tersebut ke arah korban.
Korban langsung berlari ke arah pinggir Sungai Korik. Pelaku langsung mengejarnya. Saat di pinggir sungai, korban terjatuh dan pelaku langsung melayangkan parang ke tubuh korban berkali-kali.
”Akibat bacokan tersebut, korban mengalami luka di bagian belakang kepala sebelah kiri, pipi kiri, betis kaki sebelah kanan, dan tumit kaki kiri. Saat itu juga, korban langsung dibawa ke BLUD RSUD Kuala Kurun,” tuturnya.
Atas kejadian itu, kata dia, kerabat korban, Fahmi (29) melapor ke Polsek Kahut. Anggota polsek langsung mendatangi lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta memeriksa saksi.
”Saksi yang sudah kami periksa, yakni Didah (40) dan Odong (38), yang berada di TKP pada saat kejadian,” ujarnya.
Saat ini, tambah dia, anggota Polsek Kahut bersama Satreskrim Polres Gumas masih melakukan pencarian terhadap keberadaan pelaku. Memang ada kendala yang dihadapi saat pencarian, yakni akses jalan darat yang hanya mampu dilampui dengan kendaraan roda dua, sedangkan akses jalur sungai harus menggunakan kelotok (perahu mesin, red).
”Untuk pencarian pelaku, kami fokuskan pada beberapa daerah di sekitar Desa Tumbang Takaoi, Tumbang Korik, Tumbang Ponyoi, dan Penda Rangas di Kecamatan Kahut,” pungkasnya. (arm/ign)