SUKAMARA - Terbukanya akses jalan lintas provinsi antara Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Kalimantan Barat (Kalbar) melalui jembatan Jelai sangat dinanti warga perbatasan kedua wilayah. Terutama para pedagang di Sukamara sebagai kota terdekat wilayah perbatasan. Jika terhubung, maka diprediksi akan meningkatkan perputaran ekonomi.
Menurut Anwar selama ini omset penjualan di kota Sukamara tidak bisa meningkat signifikan, penyebabnya jumlah pembeli tidak berkembang. Jika jembatan terhubung, maka pembeli dari wilayah perbatasan Kalbar bisa diharapkan. Apalagi Sukamara kota terdekat, maka warga perbatasan Kalbar akan berbelanja kebutuhan di Sukamara.
“Tentu terhubungnya jembatan itu akan membawa dampak positif bagi Sukamara, terutama para pedagang karena jumlah pembeli bertambah ramai. Apalagi di wilayah Kalbar banyak perkebunan kelapa sawit. Mereka akan berbelanja ke kota terdekat,” ujar pedagang pakaian itu.
Terbukanya akses lintas Kalteng-Kalbar melalui jembatan Jelai, tidak saja menguntungkan bagi Sukamara, tetapi juga bagi wilayah Kalbar. Misalnya akses kesehatan dan pendidikan warga perbatasan lebih dekat. Tak sedikit warga perbatasan berobat ke rumah sakit Sukamara. Selama ini pasien dibawa melalui jalur sungai, akan lebih cepat dan aman bila memalui jalur darat. Begitupun banyak anak-anak Kalbar yang bersekolah di Sukamara. Mereka harus ngekos, karena mahal dan terbatasnya transportasi. Jika akses darat terbuka, tentu mereka bisa pulang pergi dari rumah masing-masing.
“Harapan warga jembatan segera terhubung agar Sukamara tambah ramai dan warga bisa mengakses jalan darat saat ke Kalbar tanpa harus memutar lewat jalan poros provinsi,” harap warga lainnya.
Terkait lanjutan pengerjaan jembatan Jelai ini, sebelumnya Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Sukamara, Agus Mulyanto menyampaikan bahwa lanjutan pembangunan jembatan Jelai serta penimbunan jalan di wilayah Kalimantan Barat (Kalbar) direncanakan tahun 2020 mendatang. Informasi yang dihimpun pihaknya, anggaran pembangunan sisa bentang jembatan bakal digelontorkan dari Dinas Pekerjaan Umum Kalteng, sedangkan penimbunan dialokasikan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kalbar. Provinsi Kalteng akan menggelontorkan sekitar Rp 10 Milyar untuk bentang jembatan berupa girder hingga badan jalan.
“Girder jembatan dibangun sepanjang 25 meter dan dibuat agak landai hingga tersambung dengan badan jalan. Sementara Pemerintah Provinsi Kalbar siap menganggarkan sebesar Rp 16 miliar untuk melanjutkan penimbunan jalan sepanjang 8,4 kilometer. Rencana pihak Kalbar sebenarnya direncanakan tahun ini, tetapi anggaran hanya Rp 5 miliar sehingga sekaligus saja digabung anggaran tahun depan,” papar Agus.(fzr/sla)