PANGKALAN BUN- TNI Angkatan Udara turut menyikapi rencana pemindahan ibukota pemerintahan Republik Indonesia. Meski hingga saat ini belum ada keputusan resmi terkait lokasi ibu kota pemerintahan. Dan salah satu lokasi alternatif ibukota adalah Kalimantan Tengah.
"Maka TNI Angkatan Udara harus mengantisipasi semua, termasuk jika nanti rencana pemindahan ibu kota pemerintahan dilakukan. Sehingga kami berkunjung ke Lanud Iskandar untuk melihat kesiapan Lanud Iskandar yang berada di Kalteng," kata Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Yuyu Sutisna dalam lawatannya ke Pangkalan Bun (23/7).
Menurutnya TNI Angkatan Udara harus mempersiapkan pertahanan udara yang baik. Serta menyiapkan pembangunan angkatan udara jika nanti Kalteng ditunjuk sebagai ibu kota pemerintahan.
"Namun tidak hanya di Kalteng saja, tapi Provinsi Kaltim juga menjadi salah satu alternatif ibukota pemerintahan. Maka setelah kunjungan ke Lanud Iskandar yang ada di Kalteng, kami lanjutkan ke Kaltim," jelasnya.
Menurut Yuyu, Lanud Iskandar sebagai lanud penyangga posisinya cukup strategis. Selanjutnya dari segi aset juga sangat luas dan memungkinkan untuk dilakukan pembangunan yang besar.
"Termasuk jika nanti Kalteng ditunjuk sebagai ibukota pemerintahan. Maka Lanud Iskandar ini tinggal menambah alutsista saja," jelasnya.
Selain itu terkait peningkatan tipe Lanud sendiri tetap harus disesuaikan dengan beban kerja. Sehingga nantinya jika dinilai beban kerjanya meningkat, tentu tipe Lanudnya juga mengikuti.
Terlepas dari itu semua, lanjut KSAU, pihaknya mengaku kagum dengan Pangkalan Bun. Kota kecil yang mempunyai nilai sejarah yang tinggi, termasuk Monumen Palagan Sambi di tengah Kota Pangkalan Bun. (rin/sla)