SAMPIT – Sejumlah petani di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dihantui gagal panen. Pasalnya, belakangan ini mulai muncul hama wereng yang menyebabkan kerusakan padi.
”Iya, sekarang muncul juga hama yang mulai merusak daun padi. Itu sepertinya muncul binti-bintik,” ujar seorang petani di Baamang Donny kepada Radar Sampit, Selasa (9/2).
Menurut Donny, pihaknya kini hanya menangani hama itu dengan kemampuan seadanya dengan cara tradisional. Petani tak mampu membeli pembasmi hama karena harganya yang tergolong mahal. ”Ya, harga racunnya sekarang kan mahal. Jadi, sambil pakai cara tradisional, seperti mengasapinya,” ujarnya.
Donny menambahkan, hama yang muncul di setiap batang dan daun tanaman padi itu, meyebabkan tanaman mati. ”Sepertinya hama ini mampu menimbulkan kerusakan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kerusakan secara langsung terjadi karena hama ini mempunyai kemampuan mengisap cairan tanaman yang menyebabkan daun menguning, kering, dan akhirnya mati,” ujar Dony.
Terpisah, anggota DPRD Kotim Hj Salasiah jika tidak diatasi dengan baik, petani Kotim bisa menjadi sasaran wabah hama yang dapat menyebabkan gagalnya panen. Pemerintah melalui instansi terkait harus segera mengambil langkah strategis untuk mengatasi serangan hama wereng yang merusak ratusan hektare lahan pertanian itu.
”Kita sudah mendapatkan laporan penyebaran hama wereng itu memang belum merata di Kotim, hanya di beberapa titik tertentu di lahan kelompok tani. Akan tetapi, jika tidak segera diambil langkah cepat, kita khawatirkan akan memperparah kondisi. Jadi, kita minta Dinas Pertanian untuk segera mengambil langkah pasti," kata Salasiah.
Salasiah mengaku mendapat informasi, ada tiga kelompok tani yang terancam merugi karena serangan hama tersebut, yakni di Desa Penyaguan, Kecamatan Pulau Hanaut. ”Ini sudah saya sampaikan langsung kepada Dinas Pertanian untuk segera disikapi," tukasnya. (ang/ign)