PALANGKA RAYA – Tekstur tanah gambut di Kalimantan Tengah seharusnya tak mudah mudah terbakar. Karena itu, kebakaran yang terjadi di lahan gambut dan menimbulkan kabut asap, kemungkinan besar disebabkan ulah manusia.
Hal itu disampaikan pakar gambut dari Universitas Palangka Raya (UPR) Salampak. ”Tidak, gambut itu tidak mudah terbakar. Bahkan dengan gesekan kuat antara ranting juga tidak akan membuatnya terbakar. Gambut akan terbakar jika bahan lain atau bahan organik di atasnya terbakar sampai 270 derajat," ujarnya.
Dia menambahkan, curah hujan yang relatif singkat justru akan menambah parah kabut asap dari tanah gambut. Hal itu disebabkan lahan gambut yang semula kering, makin lembat dengan asupan air dalam jumlah sedikit. Akan tetapi, jika curah hujan tinggi, air akan meresap dan memadamkan unsur organik yang terbakar.
”Ibaratnya bakar sampah, kalau disiram sedikit maka yang keluar asap yang tebal, sementara apinya belum padam. Begitulah gambut, kalau hujan hanya sedikit, hanya akan menghilangkan partikel di udara, tetapi menambah parah asap," katanya.
Menurutnya, langkah yang harus dilakukan pemerintah dan masyarakat adalah dengan cara mengubah pola pikir. Mengingat masyarakat Kalteng hidup di wilayah gambut, maka kesadaran untuk menjaga lahan tersebut harus dimulai dari dalam diri manusia.
Sejauh ini, lanjutnya, upaya restorasi gambut yang dilakukan pemerintah belum membuahkan hasil memuaskan. Sebab, karhutla di wilayah Kalteng lebih didominasi ulah manusia.
”Seperti program Presiden, revolusi mental itulah yang sangat penting. Zaman dulu, orang hidup dan bangun rumah dengan dinding kulit kayu atau tanaman yang dianyam, kalau rumah itu terbakar, maka yang salah adalah penghuni rumahnya, bukan rumahnya. Kira-kira seperti itulah analoginya," ujarnya.
Sementara itu, Satpol PP Kota Palangka Raya melakukan pemantauan terhadap masyarakat yang membakar lahan. Hasilnya, tim teknis mengamankan oknum yang membakar lahan di ujung Jalan G Obos 14.
Kasatpol PP Kota Palangka Raya Yohn Benhur Pangaribuan, pelaku bernama Haryadi (43) tertangkap basah melakukan pembakaran lahan di ujung Jalan G Obos 14 Ujung. ”Pelaku ditangkap setelah membakar lahan di Jalan G Obos 14 Ujung. Lahan yang dibakar satu kavling," ucapnya. (sos/ign)