KUALA KAPUAS – Dinas Kesehatan Kapuas langsung mengambil langkah cepat merespons terkait keracunan massal setelah mengonsumsi makanan pesta di Desa Dadahub. Sampel makanan yang diambil dari dua lokasi acara pernikahan di wilayah itu dikirim ke Banjarbaru, Kalimantan Selatan untuk diuji laboratorium.
”Setelah kami menerima laporan kasus keracunan makanan itu, petugas Dinkes langsung ke lokasi dan mengambil sampel makanan di dua rumah yang mengadakan acara hajatan perkawinan," kata Kepala Dinkes Kapuas Apendi, Senin (19/8).
Apendi menuturkan, kasus itu telah ditingkatkan dengan kejadian luar biasa (KLB). Sampel makanan dikirim ke Banjarbaru untuk dilakukan pengujian di laboratorium. ”Termasuk surveilans penyelidikan epidemiologi dilakukan di sana nanti untuk mengetahui penyebab keracunan itu," jelasnya.
Apendi mengungkapkan, jumlah korban keracunan massal tercatat sebanyak 94 orang. Rinciannya, sebanyak 72 orang mendatangi Puskesmas Dadahub. Dari jumlah itu, sebanyak 50 orang menjalani rawat jalan dan 22 orang rawat inap. Lalu, korban juga ada di Puskesmas Mantangai dua orang dan Puskesmas Mandomai sebanyak 20 orang.
Lebih lanjut dia mengatakan, untuk mencegah terulangnya kasus serupa, pihaknya akan melakukan pengecekan setiap makanan yang akan dihidangkan dalam acara apa pun dengan menurunkan petugas dari Dinkes Kapuas.
”Kami akan perketat lagi pengawasan terhadap makanan yang dihidangkan di acara hajatan di semua wilayah Kapuas. Sebenarnya kami telah memberikan sosialisasi kepada masyarakat. Sepertinya untuk yang ini (pesta di Desa Dadahub) tidak melaporkan ke kami dan makanan itu dihidangkan dari katering," jelasnya. (der/ign)