KUMAI - Bangunan pasar Tanjung Puting yang terletak di Kelurahan Kumai Hulu, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kobar tampak memprihatinkan. Pasar yang diresmikan kurang lebih 2 tahun lalu itu tampak masih sepi penghuni.
Salah satu warga Kumai, Ahmad Yani saat dikonfirmasi Radar Pangkalan Bun mengatakan, Pasar Tanjung Puting itu sudha lama tidka beroperasi. Para pedagang yang menempatinya juga nyaris tidak ada. “Pasar ini sebelumnya diresmikan kurang lebih dua tahun lalu, namun saat ini pasar tersebut bagaikan mati segan hidup tak mau,” katanya, Jumat (30/8).
Ia berharap pasar ini bisa dihidupkan kembali dengan menggandeng para pelaku usaha kecil menengah guna mendukung pariwisata di Kecamatan Kumai.
Masyarakat bisa berjualan cinderamata atau souvenir, sablon kaos, photo spot, penjualan tiket pesawat yang semuanya dapat mendukung pariwisata.
“Kalau mau pasar hidup, ayo kita duduk dan berikan konsepnya dan libatkan UKM, para pelaku usaha berhubungan dengan pariwisata mendukung Tanjung Puting. Harus duduk bersama lintas sektor yang menangani pengelolaan pasar,” jelasnya.
Ditempat yang berbeda, warga lainnya Yuano (45) mengatakan hal yang serupa, pasar Tanjung Puting bisa dibuka juga pada malam hari mulai pukul 17.00 WIB sampai selesai dan diisi kafe untuk mengatasi PKL yang ada di Kumai. Malam hari bisa menjadi pasar sedangkan siang hari menjadi terminal kota.
“Jadi lokasi drop of wisatawan itu di sini dan akan dikenakan retribusi parkir begitu juga taxi yang mangkal jemput penumpang di pelabuhan bisa diarahkan juga, selagi mereka nunggu atau bisa istirahat atau bahkan bisa ngopi-ngopi sehingga ekonomi jalan,” tandasnya. (ard/sla)