PANGKALAN BUN – Warga Desa Sungai Cabang dan Satgas Karhutla melaksanakan salat Istisqa. Ibadah itu dilakukan sebagai wujud berserah diri dan meminta pertolongan kepada Yang Kuasa atas musibah yang terjadi.
Salat minta hujan itu dilaksanakan di tengah kepungan asap kebakaran hutan di kawasan penyangga Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP), Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah.
Salat Istiska yang diinisiasi oleh jajaran Polres Kotawaringin Barat dilaksanakan di tengah berbagai upaya penanganan kebakaran hutan yang hingga kini masih berlangsung.
Kapolres Kobar AKBP Arie Sandi menyampaikan, Salat Istiska itu merupakan wujud permintaan tolong kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai pemilik alam semesta ini agar mendapat segala kemudahan kepada tim gabungan Satgas Karhutla dengan menurunkan hujan.
“Jadi selain usaha berupa pemadaman dan pendinginan, kita juga harus meminta pertolongan dari Tuhan pemilik alam ini agar diberikan kemudahan dan pertolongan melalui hujan, sehingga api cepat padam,” ujar Kapolres Kobar saat dikonfirmasi.
Orang nomor satu dijajaran Polres Kobar itu menambahkan, setelah Salat Istiska dilaksanakan, tim akan kembali melaksanakan tugas pemadaman kebakaran hutan dan pendinginan.
Upaya pendinginan juga dianggap penting sampai beberapa hari ke depan untuk mengurangi naiknya suhu dilapangan. Selain itu, pihaknya juga kerjasama dengan perusahaan untuk membuat parit sebagai pemutus jalur api.
“Kami akan lakukan pemadaman secara berkelanjutan bersama unsur – unsur terkait termasuk perusahaan dan warga, agar api segera padam,” pungkasnya. (tyo/sla)