SAMPIT- Gerhana matahari total (GMT), diyakini akan dapat disaksikan di Kota Sampit, Kotawaringin Timur, pada 9 Maret mendatang. Para pecinta fotografi pun tak mau menyia-nyiakan momen langka itu. Kompleks ikon kota jelawat bakal menjadi tempat yang strategis untuk berburu foto.
”Ya, tempat itu (kompleks ikon kota) salah satunya, karena di situ ada unsur yang melambangkan kedaerahan. Karena foto mataharinya saja tak akan menarik,” ungkap Ketua I Himpunan Seni Fotografi Mentaya (Histogram) Eet Ade Rahman, Senin (15/2).
Selain terdapat bangunan yang berciri khas kedaerahan. Obyek Sungai Mentaya juga diyakini akan menjadi nilai tambah bagi sebuah potret gerhana matahari total.
Eet asli warga Samuda Kota ini mengingatkan, memotret gerhana matahari tidak dapat dilakukan secara langsung. Selain berbahaya bagi indera penglihatan, sinar mataharinya saat itu juga berbahaya bagi kamera. Sehingga harus menggunakan pelindung khusus (filter).
”Usahakan menggunakan kacamata hitam. Sedangkan kamera harus ada filter ultraviolet-nya, cari yang tingkat kegelapannya tinggi misalnya filter ND400. Untuk pengguna kamera digital bisa menggunakan asa dengan rentang nilai 400 hingga 800,” sarannya.
Bagi penggila foto selfie, dianjurkan tidak menghadap langsung ke arah gerhana matahari. Melainkan harus membelakangi matahari karena juga dianggap berbahaya apalagi langsung kontak terkena mata bisa mengakibatkan kerusakan permanen.
Seperti diketahui, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) memperkirakan, GMT itu bakal terjadi pada pagi hari tanggal 9 Maret nanti. Gerhana matahari akan melintasi 11 provinsi di Indonesia. Provinsi tersebut yakni ; Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Maluku Utara.
Sementara untuk Kalimantan Tengah, hanya dua daerah yang bisa menyaksikan GMT itu dengan jelas. Yaitu Kota Sampit dan Kota Palangka Raya. Di Sampit, GMT itu pada pukul 07.27 WIB selama 2 menit 8 detik, dan Palangka Raya mulai pukul 07.28 WIB selama 2 menit 29 detik. GMT kali ini merupakan pertama di era modern. Terakhir kali, gerhana matahari total lintasi Indonesia pada tahun 1983. (oes/fin)