SAMPIT- Kebijakan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)meliburkan sekolah selama sepekan ke depan (16-21 September, berlaku untuk seluruh tingkatan sekolah dan semua wilayah di Kotim. Termasuk, sekolah-sekolah yang berada di wilayah selatan Kotim, kendati tidak begitu terkena dampak kabut asap.
Bupati Kotim Supian Hadi menjelaskan, kebijakan tersebut diambil untuk mengurangi dampak kabut asap terhadap pelajar. Sebab kabut asap sangat tebal, terutama di pagi hari. Selain itu juga untuk meminimalisir kecelakaan lalu lintas. Sebab pada pagi hari cukup banyak aktivitas masyarakat yang dilakukan di jalan, baik yang berangkat sekolah maupun bekerja.
"Mulai dari TK sampai SMA diliburkan selama sepekan, tak terkecuali. Termasuk sekolah di daerah selatan juga diliburkan,"tegasnya, Minggu (15/9) kemarin.
Supian juga mengatakan kebijakan ini akan dievaluasi nantinya. Dan pelajar diminta untuk melaksanakan pelajaran di rumah, dan tidak beraktivitas di luar ruangan. Dirinya juga meminta dalam masa libur ini pelajar diberikan kesibukan di rumah oleh guru.
"Pihak sekolah harus memberikan tugas mandiri untuk siswa belajar di rumah, sehingga waktu libur ini masih dapat dimanfaatkan oleh pelajar," tegasnya.
Supian menambahkan, kebijakan ini sifatnya situsional. Setelah nantinya kabut asap menipis, maka proses belajar akan kembali seperti semula. Diharapkannya pihak sekolah mematuhi hal ini, guna mengurangi dampak kabut asap terhadap para pelajar.
"Para orangtua agar memperhatikan ini, dan jangan membiarkan anak mereka untuk beraktivitas di luar ruangan, tanpa menggunakan makser," tandasnya.(dc/gus)