PANGKALAN BUN – Dalam dua bulan terakhir temuan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) yang dilaporkan oleh sejumlah Puskesmas di Kabupaten Kotawaringin Barat mencapai 4.513 kasus. Dari jumlah tersebut 10 persennya diduga akibat terpapar asap kebakaran hutan dan lahan yang terjadi secara masif sejak bulan Agustus - September 2019.
Jumlah kasus ISPA tersebut berpotensi akan terus bertambah mengingat kebakaran hutan dan lahan masih terjadi yang mengakibatkan kian meratanya kabut asap di Kabupaten Kobar.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan Kobar, Amat Sulkan mengungkapkan, berdasarkan data ISPA pada bulan Agustus terjadi sebanyak 3.383 kasus, dan pada bulan September 1.130 kasus.
“Bila dilihat pergerakan angkanya dari bulan Agustus sampai September 2019, dimana pergerakan asap sungguh luar biasa, maka kasus ISPA yang diduga akibat asap kurang lebih 5 sampai10 persen dari 4.513 kasus itu,” ungkapnya. Ia menjelaskan dari angka tersebut untuk bulan Agustus penderita ISPA masih didominasi oleh orang dewasa yang terserang batuk dengan jumlah, 2.095 orang, batuk balita 1.195 orang, pneumonia balita 16 orang, dan pneumonia dewasa 77 orang, serta ditambah dengan angka pada bulan September.
Disebutkannya jumlah penderita ISPA di Kobar sejak Januari 2019 lalu angkanya cukup besar, hal ini bisa dilihat dari laporan dari sejumlah Puskesmas yang masuk ke Dinas Kesehatan Kobar. Untuk Puskesmas Arut Selatan saja sepanjang 2019 ini ada sebanyak 1.393 orang pasien ISPA, Puskesmas Mendawai 2.010, Puskesmas Madurejo 2.239, Puskesmas Natai Pelingkau 1.936, Puskesmas Kumpai Batu Atas 502, Puskesmas Runtu 178, Kumai 518, Teluk Bogam 590, Sungai Rangit 2.054, Pangkalan Lada 1.645, Pandu Senjaya 108, Semanggang 875, Karang Mulya 878, Arut Utara 159, Sambi 159, Kolam 533, Riam Durian 878, Ipuh Bangun Jaya 245 orang.
“Jumlah total untuk ISPA yang dilaporkan 18 Puskesmas di Kobar hingga bulan Juli 2019 mencapai 16.900 dan ditambah Agustus dan September 2019, jumlah totalnya 21.413 orang,” ungkapnya.
Menurutnya jumlah penderita ISPA pada bulan Januari hingga Juli 2019 sebanyak 16.900 tersebut tidak murni ISPA akibat terpapar asap, karena saat itu belum terjadi kabut asap, dan dimungkinkan jumlah tersebut bertambah lantaran kabut asap masih terjadi hingga pertengahan September 2019 ini. (tyo/sla)