PANGKALAN BUN - Aksi demo mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Kotawaringin Barat diwarnai ketegangan ketika puluhan pelajar mencoba masuk dalam kerumunan mahasiswa yang sedang berorasi di depan gedung DPRD Kobar, Selasa (1/10).
Kehadiran pelajar yang berasal dari satu sekolah di Kecamatan Kumai tersebut langsung mengundang reaksi dari aparat Polres Kobar. Gerombolan ABG yang mengenakan pakaian serba hitam itu langsung digiring menjauh dari lokasi demo.
Saat diinterogasi oleh Intel Polres Kobar, puluhan pelajar tersebut mengakui bahwa kehadiran mereka di lokasi itu hanya untuk menonton aksi mahasiswa Untama. Para pelajar ini juga mengatakan, tidak ada yang mengorganisir mereka. Kedatangan mereka ke DPRD atas kemauan sendiri, dengan menggunakan kendaraan roda dua.
Untuk menghindari hal - hal yang tidak diinginkan, para pelajar tersebut diamankan ke Polsek Arut Selatan dengan menggunakan truk polisi dan selanjutnya dilakukan pendataan, pembinaan, serta akan memanggil guru serta orang tuanya. Bahkan telepon seluler milik para pelajar tersebut juga diamankan oleh Polisi.
Kapolres Kobar AKBP Arie Sandy ZS melalui Kabag Ops Polres Kobar AKP Beno Ariefianto menegaskan bahwa puluhan pelajar tersebut diamankan oleh Polisi untuk menghindari hal - hal yang tidak diinginkan saat demo berlangsung.
“Hanya diamankan ke Polsek Arsel. Di sana mereka didata, dan dilakukan pembinaan, kita panggil guru atau orang tua mereka,” katanya.
Dari pantauan koran ini, 26 pelajar tersebut sejak pagi hari sudah berada di kawasan kampus Universitas Antakusuma. Mereka teridentifikasi dengan pakaian serba hitam, dengan wajah tertutup masker, anak-anak ini juga terlihat mengobrol dan duduk bergerombol sembari menunggu mahasiswa melakukan longmarch dari kampus Untama di Jalan Iskandar, Pangkalan Bun, menuju kawasan gedung DPRD Kobar. (tyo/sla)