SAMPIT-Belakangan ini Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mulai dilanda hujan yang cukup lebat setelah kurang lebih empat bulan lamanya menghadapi musim kemarau hingga timbulkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kabut asap pekat. Peralihan musim ini mesti diwaspadai guna mengantisipasi munculnya gangguan kesehatan hingga termasuk lingkungan yang terendam air hujan hingga banjir.
Wakil Bupati Kotim Taufiq Mukri mengucap rasa syukur atas turunnya hujan di Kotim, sehingga menurutnya dapat memberikan kesegaran setelah beberapa waktu yang lalu Kotim selalu diselimuti asap akibat karhutla.
“Alhamdulillah kita patut bersyukur bahwa daerah kita telah turun hujan” sebutnya saat membuka acara Rakordal Trwulan III Tahun 2019 di Aula Sei Mentaya Bappeda Kabupaten Kotawaringin Timur, Jumat (4/10).
Taufiq mengatakan dengan perubahan musim dari musim kemarau ke musim penghujan masyarakat perlu terus waspada karena kedua musim tersebut sama bisa memberikan dampak positif dan negatif.“Untuk itu saya mengimbau kepada semua lapisan masyarakat untuk menjaga kebersihan dilingkungannya masing-masing, terutama yang dapat menimbulkan demam berdarah dan penyakit lainnya” ungkap Taufiq.
Kemarau yang melanda Kotim menyebabkan sebagian wilayah di Kotim mulai mengalami kekeringan hingga kesulitan mendapatkan air bersih, sumber air dibeberapa wilayah tersebut pun sulit untuk didapatkan.“Di beberapa wilayah khususnya di wilayah selatan masih mengalami kekurangan air bersih, untuk itu saya minta kepada perangkat daerah untuk meningkatkamn koordinasi dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat” tegasnya.
Taufiq mengapresiasi kinerja satgas karhutla, dirinya secara pribadi dan atas nama pemerintah daerah mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada posko karhutla dan seluruh perangkat daerah serat masyarakat yang terlibat dalam mengatasi kebakaran hutan dan lahan di Kotim. (yn/ang)