SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Senin, 14 Oktober 2019 08:47
HADEEEEEHHHHH..!!! Perampokan di PPM Ternyata Rekayasa
Pusat Perbelanjaan Mentaya Sampit dilihat dari Sungai Mentaya.(DOK.RADAR SAMPIT)

SAMPIT–Perampokan yang menimpa toko handphone Maitri Cell di Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit, Jumat (11/10) petang, ternyata hanya rekayasa. Diduga aktor intelektualnya adalah Djie Sau Fung yang saat itu menjaga toko Maitri Cell. Djie Sau Fung adalah keponakan dari pemilik toko yang sedang keluar negeri.    

Dari informasi yang dihimpun Radar Sampit, perampokan terjadi saat Djie Sau Fung tengah membuka brangkas uang di dalam toko. Pada saat bersamaan, datang pria menggunakan senjata tajam, lalu menodong Djie Sau Fung untuk menyerahkan uang yang ada di brangkas. Tanpa pikir panjang, Djie Sau Fung memberikan sejumlah uang Rp 47,5 juta kepada perampok berperawakan tinggi besar dan menggunakan jaket itu.  

Sesaat setelah kejadian, Djie Sau Fung melaporkan hal ini kepada Polsek Ketapang. Dengan sigap, Polsek Ketapang segera meluncur ke tempat kejadian untuk melakukan pemeriksaan. Beberapa orang yang saat itu berada dekat dengan lokasi kejadian dimintai keterangan oleh kepolisian.  

Beberapa kejanggalan pun mulai mencuat. Di antaranya tidak ada satu pun saksi mata kecuali korban, padahal ada beberapa toko yang masih buka.  Korban juga tidak berteriak minta tolong saat perampok kabur meninggalkan toko. Selain itu, berdasarkan rekaman CCTV di area parkir pun tidak menangkap seseorang yang datang ataupun melarikan diri membawa senjata tajam.

Pada saat kejadian korban juga berusaha menjauhkan orang yang berada dekat lokasi kejadian. Misalnya meminta seorang juru parkir (jukir) yang tengah berjaga di dekat toko untuk membelikan air minum dingin. Padahal penjaga toko Maitir Cell sebelumnya tidak pernah menyuruh tukang parkir untuk membelikan apapun.   

Sepulangnya membeli air minum, Hadi (juru parkir) diberitahu oleh Djie Sau Fang bahwa toko Maitir Cell telah dirampok. Padahal Hadi meninggalkan lokasi parkir dalam hitungan menit.

Keterangan Djie Sau Fang pun berbeda antara yang diceritakan kepada warga setempat dengan yang diceritakan kepada kepolisian. Misalnya waktu perampokan maupun jumlah pelaku perampokan.

Saat dilakukan penyelidikan lebih lanjut oleh Polsek Ketapang Sampit, Sabtu (12/10),  Djie Sau Fang kesulitan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh kepolisian. Ia mengatakan, saat terjadinya perampokkan, si perampok meletakkan pisau di sebelahnya sebelum mengambil semua uang di brangkas. Saat kejadian semacam itu, Djie Sau Fang mempunyai peluang untuk melarikan diri atau membuang benda tajam tersebut, kemudian berteriak meminta bantuan.

Rentetan kejanggalan itu akhirnya menguak fakta baru. Djie Sau Fang mengakui bahwa dirinya berbohong tentang aksi perampokan ini. Dirinya yang mengambil uang tersebut dan mengarang cerita bahwa uang di brangkas sirna karena dirampok.

Kapolsek Ketapang AKP Wiwin Julianto Supriyadi menuturkan, pihaknya telah mencium adanya kejanggalan dalam kasus perampokan bersenjata tajam yang sudah dilaporkan oleh Djie Sau Fang. Untuk mengungkap kecurigaan itu, penyidik kembali menginterograsi korban serta melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

”Setelah dilakukan penyidikan, akhirnya terbukti bahwa laporan polisi yang dibuat korban atas kasus pencurian dengan kekerasan alias aksi perampokan yang dialaminya itu, ternyata adalah rekayasa,” bebernya.

Rekayasa ini dilakukan untuk mengelabui pemilik toko yang juga pamannya.  Akibat ulahnya, Djie Sau Fang kini ditetapkan sebagai tersangka pembuat laporan palsu. ”Itu adalah cara dia untuk menggugurkan apa yang sudah ia lakukan,” terangnya.

Untuk sebagian uang yang telah tersangka ambil, sebut Wiwin, sudah digunakan demi kepentingan pribadi. Adapun jumlah uang yang digasak yakni sebesar Rp 47,5 juta.

”Dalam waktu dekat ini, kami akan ungkap lebih dalam lagi dimana saja uang tersebut digunakan. Atas laporan resmi yang tersangka bilang, itu semua hanya akal-akalannya saja, demi menutup perbuatannya,” pungkasnya. (dia/sir/yit)

 

 


BACA JUGA

Jumat, 04 Juli 2025 17:52

Rancang Pembangunan dengan Empat Pendekatan

SAMPIT – Perencanaan pembangunan di Kabupaten Kotawaringin Timur dilakukan melalui…

Jumat, 04 Juli 2025 17:51

Bongkar Muat Ikan Bakal Dipindah

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) tengah mempersiapkan langkah…

Jumat, 04 Juli 2025 17:51

DPMD Perjelas Penyaluran Dana Desa

SAMPIT – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Kotawaringin…

Jumat, 04 Juli 2025 17:50

Lahan Kotim Lebih Siap

SAMPIT – Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menjadi daerah kelima di…

Kamis, 03 Juli 2025 16:38

BKPSDM Realokasi Anggaran Demi Dukung Ujian CAT ASN

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur melalui Badan Kepegawaian dan…

Kamis, 03 Juli 2025 16:38

Sampah Masih Jadi Masalah di MB Ketapang

SAMPIT – Penanganan sampah di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang kembali…

Kamis, 03 Juli 2025 16:37

Jelang Porprov 2026, Dispora Berharap Musyawarah KONI Berjalan Sukses

SAMPIT – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Kotawaringin Timur…

Kamis, 03 Juli 2025 16:36

Realisasi Anggaran DPMD Capai 38 Persen

SAMPIT – Hingga pertengahan tahun anggaran 2025, Dinas Pemberdayaan Masyarakat…

Rabu, 02 Juli 2025 17:02

Kepala BKAD Pensiun, Ramadansyah Jadi Pelaksana Tugas

SAMPIT – Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Kabupaten Kotawaringin…

Rabu, 02 Juli 2025 17:02

Beberapa Puskesmas Belum Miliki Dokter Berstatus PNS

SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menghadapi tantangan besar…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers