PANGKALAN BUN - Musim penghujan sudah di depan mata untuk mengantisipasi banjir akibat curah hujan tinggi di musim tersebut, Bidang Sumber Daya Air, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) kebut penyelesaian normalisasi sungai di empat kecamatan.
Normalisasi sungai tersebut selain menggunakan anggaran APBN juga ada yang menggunakan APBD murni Kabupaten Kotawaringin Barat tahun 2019 dengan total anggaran mencapai Rp 12,8 miliar.
Menurut Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA), Dinas PUPR Kabupaten Kotawaringin Barat, Erdi Setiawan, normalisasi dilakukan untuk mereduksi debit air di sungai pada saat hujan tiba, sehingga air tidak meluap dan menggenangi permukiman penduduk.
Normalisasi dalam bentuk pengerukan dan pelebaran serta pembersihan sungai tersebut, dilakukan pada sejumlah sungai yang selama ini menjadi biang terjadinya banjir, yaitu Sungai Karang Mulya, Sungai Pakit, Sungai Hijau, dan Sungai Cincin di Kecamatan Pangkalan Banteng.
Sementara itu untuk Kecamatan Arut Selatan, normalisasi dilakukan di Sungai Bamban, Sungai Buun, dan Sungai Tembaga, kemudian untuk Kecamatan Kumai, Sungai Tendang, Sungai Kapitan, Sungai Sintuk dan Sungai Kakap, Kecamatan Pangkalan Lada di Sungai Pinang.
“Pekerjaan normalisasi sejumlah sungai tersebut memakan anggaran Rp 12, 8 miliar, saat ini ada beberapa yang masih dalam tahap penyelesaian pekerjaan,” ujarnya.
Selain sejumlah sungai tersebut, PUPR juga memprioritaskan untuk normalisasi drainase baik yang berada di Kota Pangkalan Bun maupun di Kecamatan Kumai.
Ia berharap dengan pekerjaan yang dilakukan, pada musim penghujan normalisasi dapat meningkatkan kapasitas dan mereduksi debit banjir, serta mengurangi waktu genangan saat banjir terjadi.
“Kita berharap masyarakat jangan membuang sampah di drainase utama, dan sungai yang nanti bisa menghambat aliran air,” pungkasnya (tyo/sla)