SAMPIT – Peta politik menjelang Pilkada Kotim 2020 masih sangat dinamis. Bahkan, poros baru kembali tercipta setelah Ketua DPC Gerindra Kotim Ary Dewar ikut meramaikan persaingan perebutan perahu partai politik untuk diusung dalam pesta demokrasi tahun depan.

Ary Dewar memutuskan maju bertarung setelah partainya kembali membuka pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati Kotim. DPD Gerindra Kalteng sebelumnya telah menutup masa pendaftaran. Namun, atas instruksi DPP Gerindra, DPC Gerindra Kotim membuka kembali penjaringan itu pada 25 Oktober sampai 15 November mendatang.

”Saya mendaftarkan diri ke Gerindra, karena sebagai kader merasa terpanggil maju di Pilkada Kotim 2020 nanti,” kata Ary Dewar, Senin (21/10).

Ary menuturkan, bakal calon yang sebelumnya mendaftar ke DPD Gerindra Kalteng harus menyerahkan berkas pendaftarannya di DPC Gerindra Kotim. Sejumlah bakal calon yang sudah mengambil formulir, yakni Sekda Kotim Halikinnor, dan pengusaha properti Suprianti Rambat.

Selain itu, ada pula politikus Gerindra Heriansyah, anggota DPRD Provinsi Kalteng Feri Khaidir, Wakil Bupati Kotim HM Taufiq Mukri, Ketua Komisi III DPRD Kotim Sanidin, anggota Komisi I DPRD Kotim Sutik, dan Camat Parenggean Siyono.

Ary Dewar mewanti-wanti agar pendaftaran di Gerindra tidak main-main. Semuanya harus bisa mengukur kemampuan, termasuk finansial. Gerindra tidak akan mengusung bakal calon yang tidak bisa memaparkan kemampuan menghadapi pertarungan politik. Apalagi Gerindra memiliki target menang untuk mengantarkan kadernya ke kursi kepala dan wakil kepala daerah.

”Kami harus tahu kemampuan keuangannya. Bukan untuk mahar, tapi untuk biaya operasionalnya, logistik, dan saksi," ujarnya Ary.

Ary menegaskan, partai tidak ingin nantinya dipermalukan calon yang diusung, yakni tak mampu membayar uang saksi hingga logistik. ”Ibarat perang, tanpa ada logistik mustahil bisa menang melawan musuh. Kan logikanya begitu,” kata Ary tanpa menyebut besaran dana yang harus disiapkan bakal calon.

Buru Partai

Sementara itu, bakal calon Bupati Kotim Halikinnor melanjutkan perburuan terhadap partai politik. Sekda Kotim itu kembali mendaftarkan diri ke Partai Golkar. Dia berharap partai tersebut bisa mengusungnya.

”Partai Golkar merupakan partai yang sangat berpengalaman. Meski merupakan partai tua, namun tetap eksis dalam perubahan, baik dari zaman orde baru hingga reformasi. Kiprahnya sudah tidak diragukan lagi untuk Indonesia,” jelasnya.

Ketua penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati Partai Golkar Irwan Tulus Subakti mengatakan, Halikin merupakan orang ke tujuh yang mendaftar ke partai beringin tersebut.

”Meski menjadi pendaftar yang ke tujuh, tetapi nomor urut tidak menentukan nasib. Semua yang daftar akan mengikuti tahapan verifikasi berkas, survei oleh tim, pleno provinsi, hingga putusan dari pusat,” jelas Irwan.

Sekretaris Golkar Kotim Joni Abdi mengatakan, tim penjaringan Golkar sangat independen. Hal itu bisa terlihat dari pendaftaran yang tak diperima langsung Ketua DPD Golkar Kotim Supriadi.

”Bukan tidak menghormati, tetapi ini membuktikan kami independen agar profesional dalam penjaringan,” tegasnya.

Menurut Joni Abdi, ada tiga kali survei terhadap bakal calon yang nantinya akan diberikan surat rekomendasi dari DPP. Verifikasi berkas pendaftaran langsung dilakukan saat bakal calon menyerahkan berkas pendaftaram. (ang/dia/ign)