SAMPIT –IKS PI Kera Sakti Cabang Sampit menggelar pelantikan dan pengesahan 105 warga dari angkatan ke 125 dan sebanyak 21 pengurus, untuk periode 2019/2024, Sabtu 26/10) di Gedung Serga Guna Sampit.  Pelantikan dilakukan oleh Ketua Umum Drs Bambang Sunarja MA, yang khusus datang dari Madiun. Dihadiri pula sejumlah Ketua Cabang IKS dari berbagai daerah.

Mahmuddin, S.Pd MMA, selaku Ketua cabang IKS PI Kera Sakti mengatakan,  pelantikan jarak dekat ini semoga menambah semangat semua kader.  Ia juga menyampaikan,  semua peserta berpuasa sampai resmi disahkan sebagai warga sabuk kuning, sabuk biru, dan sabuk merah. Yang mana pada acara malam itu,  diselingi dengan penampilan Waijen 5 dan Toya jurus kombinasi. Terdapat 88 cabang IKS PI Kera Sakti yang berdiri di Kotim dan 34 ranting serta ribuan anggota.

”Mari bersama membangun IKS, karena jika tidak kita,  siapa lagi. Walau IKS identik dengan silat,  namun hati kita lembut,”ujarnya, Minggu 27/10.

Bambang Sunarja juga menyampaikan, IKS PI Kera Sakti hadir di Kotim jangan sampai bikin masalah yang membuat repot aparat daerah.

”Mari kita bersama bergabung dengan semua elemen masyarakat. Agar IKS dicintai di masyarakat Kotim. Perlu diketahui,  IKS lahir dengan niatan pertama yang dilontarkan untuk mencari saudara. Bukan untuk mncari musuh atau menunjukkan kekuatan,” imbuhnya.

Meski banyak teman IKS tidak mengajarkan untuk bermusuhan, dimana kaki berpijak disitu panji-panji perguruan kera sakti berkibar. Karena menurutnya Jika tidak dicintai masyarakat, jangan kan dihargai dilihat pun tidak ketika bertemu. Untuk itu IKS harus berusaha bagaimana agar dicintai masyarakat dengan cara membantu masyarakat.

”Apa yang bisa kita berikan dari IKS untuk pemerintah dan masyarakat Kotim, ajaran yg diberikan semakin tinggi tingkatan saudara maka saudara akan merunduk seperti padi, semakin berisi semakin merunduk. Itu lah jiwa seorang kera sakti” papar Bambang.

Ia juga berharap kepada yang hadir malam itu, agar tidak membedakan golongan atau kelompok, karena semua saudara dan umat Allah. ”Mari Kita ciptakan kabtimas yang kondusif di wilayah Kotim,” tandasnya.

Bambang menambahkan, prinsip IKS adalah tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan secara arif dan bijaksana,  asal ada kemauan. Untuk itu kesombongan harus ditangguhkan, karena di atas langit masih ada langit.

”Kami berharap atas kerja sama pengurus yg baru IKS menjadi perguruan yang paling besar di Kotim. Tidak hanya kuantitas tapi juga kualitas anggotanya. Saya berharap IKS turut aktif mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh IPSI.” Pungkasnya.

Rangkaian acara terus berlanjut hingga minggu 27 oktober 2019,  yaitu peletakan batu pertama oleh Ketua Umum Cabang Madiun untuk pembangunan padepokan di jalan MT Haryono Barat.(dia/gus/soc)