SAMPIT – Akademi Kebidanan (Akbid) Muhammadiyah Kotim menggelar sidang terbuka dalam rangka wisuda X serta pelatikan dan pengambilan sumpah jani bidang ahli madya kebidanan, kemarin (30/10). Prosesi ini dipimpin langsung Direktur Akbid Muhammadiyah Kotim Arifin. Wisuda yang terdiri dari 50 peserta ini dihadiri Wakil Bupati Kotim, wakil ketua dan anggota DPRD Kotim, unsur FKPD, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalteng, Kepala Dinas Kesehatan Kalteng, Kepala Dinas Kesehatan Kotim, Ikatan Bidan Indonesia Kotim, dan perwakilan perguruan tinggi di Kotim.
“Untuk wisudawati mudah-mudahan mereka mampu mengabdikan ilmunya di masyarakat khususnya mengenai ilmu kebidanan dan kesehatan ibu dan anak, selain itu bila mereka hendak melanjutkan menuntut ilmu ke jenjang yang lebih tinggi silakan, dan kami sangat mendukung langkah baik tersebut. Kemana pun mereka hednak menuntut ilmu kami sangat mendukung,” jelas Direktur Akademi Kebidanan Muhammadiyah Arifin dalam sambutannya.
“Harapan bagi kampus kita supaya tidak mempertahankan satu kejuruan ilmu saja, tapi suatu saat ini bisa menambah jumlah kejuruan ilmu yang bisa dipilih oleh calon mahasiswa. Kami ingin mengembangkan kejuruan salah satunya Ilmu Kesehatan Masyarakat, karena project kami ke depannya ingin kampus ini berkembang menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan,” ungkapnya.
Arifin mengakui untuk meningkatkan status menjadi Sekolah Tinggi itu tidaklah mudah, namun ia yakni suatu saat nanti bisa mencapai hal tersebut. Hal ini menjadi cita-cita Akbid Muhammadiyah Kotim. Namun ada beberapa kriteria untuk mencapai status tersebut, salah satunya untuk persiapan penyediaan lahan kosong guna membangun kampus baru tersebut, kemudian tenaga pendidik yakni dosen yang kualifikasi minimal dari Strata-2. Selain itu, minimal Sekolah Tinggi tersebut mempunyai enam ilmu kejuruan yang jadi minat calon mahasiswa nanti.
“Sumbangsih dari Pihak Muhammadiyah Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah dan Kabupaten Kotawaringin Timur, hal ini menjadi amal bersama pihak Muhammadiyah untuk akademi maupun sekolah tinggi yang berada di bawah naungan Muhammadiyah. Sedangkan Pemerintah Daerah Kabupaten Kotawaringin Timur juga memberi bantuan salah satunya beasiswa bagi mahasiswa mahasiswi yang memiliki kualifikasi tertentu,” ucapnya.
Sementara itu Wakil Direktur Akdamei Kebidanan Muhammadiyah Kotim Hardianti Aprina mengatakan ada beberapa mahasiswi yang meraih predikat lulusan terbaik dan memperoleh Indeks Prestasi Kumulatih terbaik. Ia mengatakan Sri Wahyuni yang berasal dari Sanggau meraih IPK tertinggi yakni 3,75, disusul Suyanti berasal dari Sragen dengan IPK 3,74, Junita berasal dari Sampit dengan IPK 3,71, Yunita Listia Vatika Sari berasal Sampit dengan IPK 3,67, kemudian Ona Juliana Setiawan berasal dari Karang Tunggal dengan IPK 3,66.
“Harapan kami para mahasiswa yang sudah dapat surat registrasi dari pihak terkait boleh digunakan sebagaimana mestinya. Kemudian bisa mengabdi dengan sepenuh hati bagi kesehatan seluruh masyarakat di manapun berada,” tandas Hardianti Aprina.
Selama berdiri Akademi Kebidanan Muhammadiyah Kotim sudah meluluskan 12 angkatan yang saat ini telah banyak mengabdi menjadi pegawai negeri sipil, pegawai swasta atau berwirausaha sesuai keilmuan yang diperoleh selama mengenyam pendidikan di bangku kuliah mereka. Mahasiswi kebidanan yang berasal dari berbagai daerah ini saat ini banyak menelurkan alumni-alumni yang unggul dan bermartabat. (soc/rm-97/ton)