SAMPIT – Guna mempercepat penanganan pasien yang terpapar Covid-19, sejumlah tenaga kesehatan (Nakes) mengikuti pelatihan tatalaksana pengambilan spesimen sampel melalui teknik swab, yang dilaksanakan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Murjani Sampit belum lama ini.
Kegiatan pelatihan dilaksanakan di Aula pertemuan RSUD dr Murjani Sampit, dengan jumlah 40 peserta, yang merupakan Nakes di RSUD dr Murjani Sampit, dan 13 dokter yang bertugas di Kabupaten Seruyan.
Ketua Tim Penanganan Pasien Covid-19 di RSUD dr Murjani Sampit dr Efraim Kendek Biring menuturkan, kegiatan tersebut dilaksanakan untuk meningkatkan keterampilan Nakes, khususnya para dokter yang bertugas menangani pasien Covid-19.
“Pelatihan tatalaksana pengambilan spesimen dalam teknik swab ini, dilaksanakan agar Nakes khususnya dokter, dapat semakin meningkatkan keterampilannya dalam mempercepat penanganan pasien Covid-19,” kata dr Efraim, yang merukan dokter spesialis paru, Kamis (6/8).
Dalam kegiatan pelatihan tersebut, peserta tak hanya diberikan materi namun juga sekaligus melakukan praktik secara langsung, dalam proses pengambilan spesimen sampel menggunakan teknik swab dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap, seperti penggunaan masker, pelindung wajah, baju hazmat serta sarung tangan.
“Pelatihan ini penting dilakukan, karena setiap Nakes terutama dokter dituntut harus siap menjalankan tugas menangani pasien Covid-19, sehingga ini dilaksanakan untuk mengantisipasi apabila terjadi ledakan kasus di Kotim,” ujarnya.
Efraim yang ketika itu menjadi pemateri menyampaikan, beberapa poin penting yang harus dilakukan dalam penanganan pasien Covid-19.
“Setiap dokter harus mengetahui gejala pasien yang kemudian didukung dari hasil pemeriksaan laboratorium dan photothorak , untuk menegakkan diagnosa pasien. Setelah itu diketahui, baru bisa menentukan jenis klasifikasi kasusnya, apakah pasien itu positif terpapar Covid-19 atau tidak,” ujar dokter yang juga menangani pasien Covid-19 di Klinik Islamic Center.
Lebih lanjut, dr Made Sikswintarya Winaya sebagai pemateri berikutnya mengatakan, dalam prosedur pengambilan swab paling ideal dilakukan di satu ruang khusus yang terisolasi, dengan tekanan negatif untuk satu pasien. Sedangkan, dalam pengambilan spesimen pasien dilakukan sebanyak dua kali berturut - turut.
“Pengambilan spesimen kontak erat risiko tertinggi, dilakukan pada hari ke satu dan hari ke empat belas,” kata Made.
Made menjelaskan, sebelum melakukan kegiatan pengambilan spesimen Nakes harus memperhatikan kewaspadaan, untuk mencegah terjadinya penularan penyakit dari pasien ke Nakes maupun kelingkungan sekitar.
“Selain dari saluran napas bawah, pengambilan swab nasofaring dan orofaring merupakan spesimen yang wajib diambil dalam pemeriksaan pasien Covid-19,” ujarnya.
Penanggungjawab Laboratorium di RSUD dr Murjani Sampit dr Ikhwan Setiabudi menambahkan, dalam proses pengambilan swab spesimen Covid-19 ada beberapa hal yang harus dipersiapkan, diantaranya menentukan jadwal pengiriman swab dan pelaksanaan swab, mempersiapkan kondisi pasien, mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan tim Covid-19 di Laboratorium, mempersiapkan petugas tim Covid-19 di rumah sakit, hingga pada pelaksanaan pengambilan spesimen swab dilakukan.
“Dalam proses penanganan pengambilan swab, pemasangan APD dan pelepasan APD juga harus diperhatikan untuk menghindari terjadinya risiko penularan, dari pasien ke Nakes maupun lingkungan disekitarnya,” tandasnya. (hgn/dc)