PANGKALAN BUN - Puluhan Tenaga Kesehatan (Nakes) yang bertugas menangani pasien Covid-19 baik di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Imanuddin Pangkalan Bun dan Puskesmas terkonfirmasi positif coronavirus disease atau Covid-19. Terpaparnya puluhan nakes tersebut praktis membuat rumah sakit kewalahan dalam menangani pasien yang saat ini sedang menunjukan peningkatan kasus yang signifikan.
Informasi yang dihimpun dengan jumlah total 65 tenaga kesehatan yang khusus menangani Covid-19 di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun dan delapan diantaranya sudah terkonfirmasi positif Covid-19. Akibatnya sementara ini pihak rumah sakit kekurangan SDM dan harus memaksimalkan tenaga kesehatan yang ada.
Sementara itu upaya dari rumah sakit untuk melakukan perekrutan tenaga kesehatan terlihat masih belum dilirik. Kurangnya penghargaan kepada tenaga kesehatan menjadi salah satu faktor yang membuat lowongan tersebut kurang diminati, selain risiko besar terpapar virus berbahaya ini. Untuk menutupi kekurangan tenaga kesehatan, sejatinya ada beberapa pilihan alternatif yaitu dengan mobilisasi tenaga Puskesmas yang masih berada di zona hijau, seperti di Pangkut dan Kotawaringin Lama, termasuk Pustu Kelurahan Raja Seberang, nantinya tenaga kesehatan tersebut di gabung di rumah sakit.
Tetapi hal ini terkendala dengan pentingnya pengawasan di lapangan oleh tenaga kesehatan di Puskesmas dan Pustu ketika ada masyarakat terkonfirmasi positif Covid-19 dan menjalani isolasi mandiri di rumah, dan akhirnya pihak puskesmas juga keberatan tenaga kesehatannya akan diambil.
Pilihan lain yang mesti dilakukan adalah dengan segera memanggil tenaga kesehatan yang sudah lolos CPNS yang rencananya akan mulai aktif bekerja pada Januari 2021 mendatang. Namun hal ini membutuhkan keberanian pemerintah daerah untuk mengambil kebijakan.
Selain itu pemerintah daerah juga bisa bekerja sama dengan pihak Stikes untuk meminta mahasiswa dan mahasiswinya ikut terlibat dalam penanganan Covid-19.
Saat ini dengan meningkatnya pasien Covid-19 di Kabupaten Kotawaringin Barat, jumlah antara tenaga kesehatan di RSSI dan jumlah pasien positif Covid-19 tidak sesuai. Idealnya dengan ruangan yang tersedia RSSI membutuhkan kurang lebih tenaga kesehatan sekitar 80 orang, dengan hitungan satu ruangan membutuhkan 4 orang perawat dikalikan dengan shift jaga dan dikalikan dengan jumlah ruang yang tersedia.
Terkait hal itu Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit (P2P), Jhonferi Sidabalok mengatakan, total seluruh nakes yang pernah terkonfirmasi positif Covid-19 dari awal pandemi dan seluruh nakes yang ada di RS, Puskesmas, Dinkes, dan klinik swasta ada sebanyak 78 orang. "Dan saat ini ada sebanyak 28 orang dalam perawatan di ruang isolasi RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun," terangnya, Senin (30/11).
Dengan banyaknya tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif Covid-19, saat ini dalam penanganan pasien Covid-19 memaksimalkan tenaga kesehatan yang tidak terpapar coronavirus dan menjadi tambahan beban pekerjaan bagi mereka.
Ia juga menegaskan bahwa untuk perekrutan tenaga kesehatan untuk penanganan Covid-19 pemerintah daerah selalu terbuka, dan dapat berhubungan langsung dengan pihak RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun. "Namun persoalannya saat ini tidak ada lagi nakes yang mau mendaftar, dan saya tidak tahu yang menjadi faktor keengganan mereka untuk mendaftar," pungkasnya. (tyo/sla)