PANGKALAN BUN - Penumpukan sampah dan sedimentasi menjadi biang terjadinya banjir di sejumlah jalan protokol di Kota Pangkalan Bun. Diantaranya Jalan Pangeran Antasari, Pra Kusuma Yudha, Gang Ramania, dan Jalan Diponegoro.
Diduga drainase di sepanjang ruas jalan tersebut sudah bertahun - tahun tidak pernah dibersihkan. Akibatnya setiap musim hujan aliran air jadi terhambat dan meluap hingga ke jalan raya bahkan ke permukiman warga.
Lurah Raja, Kecamatan Arut Selatan, Rangga Lesmana mengatakan bahwa sudah jauh - jauh hari mengantisipasi banjir yang menjadi langganan di kawasan tersebut.
Menurutnya saat proses pembersihan drainase, diketahuia bahwa sedimentasi dan tumpukan sampah menjadi penghambat aliran air saat turun hujan. Sampah - sampah tersebut diduga akibat ulah oknum masyarakat yang membuang sampah tidak pada tempatnya.
“Sepanjang jalur Pangeran Antasari, Pra Kusuma Yudha dari bundaran Adipura sampai Indra Kencana, RT 14 dan 15 belakang Columbus, RT 17 Gang Ramania, dan Jalan Diponegoro, dan hasilnya darinase berisi tumpukan sampah dan pasir,” ujarnya.
Ia mengungkapkan ada beberapa titik drainase yang sulit ditangani, terutama di komplek Pasar Indra Kencana. Hal itu terjadi karena drainase yang berada di jalur tersebut sudah dipermanenkan menjadi satu dengan halaman tempat usaha. Sehingga untuk membersihkannya harus dilakukan pembongkaran.
Namun, setelah dilakukan koordinasi dengan pelaku usaha tersebut, mereka bersedia untuk membuat lubang di atasnya guna mempermudah pembersihan.
Ia berharap agar masyarakat dapat merubah perilaku membuang sampah sembarangan, dan bersama - sama menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak menjadikan saluran drainase sebagai tempat sampah.
“Ini komitmen bersama, karena yang merasakan akibat banjirnya ya pengusaha itu sendiri, solusinya membuat lubang di atas drainase tersebut,” pungkasnya. (tyo/sla)