PANGKALAN BUN - Puluhan juta dihabiskan untuk tambal sulam jembatan titian dipermukiman di Keluarahan Raja Seberang setiap tahunnya. Namun anggaran tersebut dinilai mubazir, karena kurang dari lima bulan, jembatan ulin tersebut sudah hancur kembali. Hal itu terjadi karena kendaraan yang melewati akses jalan tersebut terbilang tinggi.
Sejatinya ada dua poros jalan untuk menuju kelurahan itu, yakni dari Jalan Pangkalan Bun - Kotawaringin Lama (Kolam) dengan infrastruktur timbunan dan aspal, namun masyarakat harus memutar untuk sampai ke rumah masing - masing sehingga lebih memilih melewati jembatan.
Lurah Raja Seberang, Alimin mengungkapkan bahwa tahun 2019 pada tahap pertama, pemerintah sudah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 50 juta untuk tambal sulam jembatan. Dan anggaran tersebut sudah habis dibelanjakan ratusan papan ulin dengan panjang 2 meter.
“Pengadaan papan ulin tersebut untuk melakukan tambal sulam di RT 02, 03, 04, 05 dan 06 dan saat ini sudah habis stok papan ulin,” ujarnya.
Terlebih tambal sulam yang dilaksanakan pada bulan Agustus 2019 akhir itu, saat ini dibeberapa titik sudah kembali rusak dan berlubang, karena papan ulin tersebut mengalami patah dan pecah.
Padahal di jalur tersebut terdapat taman kanak - kanak dan merupakan jalur menuju pusat permukiman di kelurahan yang terletak di bantaran Sungai Arut tersebut.
Alimin juga mengungkapkan bahwa saat ini akses infrastruktur jalan di Kelurahan Raja Seberang mengalami peningkatan, terutana di jalan Gusti Abdullah yang sudah mengalami peningkatan dengan cor beton dan dilapisi aspal.
Rencananya pada tahun 2020, kembali dilanjutkan pengaspalan sepanjang 300 meter, dan tahun 2021 saat ini pihak kelurahan sedang melakukan inventarisasi usulan dari tiap - tiap rukun tetangga.
“Tetapi jalan yang sangat vital dan mendesak untuk diperhatikan adalah jalan di antara RT 02 dan 03 yabg merupakan akses utama menuju permukiman terpadat, jalan tersebut bila dilakukan penimbunan permanen akan lebih baik,” harapnya.
Selain itu, jalan jembatan Ulin Mak Jambek yang menghubungkan Kelurahan Raja dan Raja Seberang serta Mendawai Seberang juga dalam kondisi yang memprihatinkan, di beberapa titik sudah mengalami patah dan membahayakan masyarakat. (tyo/sla)