PALANGKA RAYA – Nyawa Sudarsono (36) nyaris melayang. Dia diserang empat pria yang diduga preman. Dia nyaris ditombak Iwan Cc. Korban juga dipukuli hingga menderita luka memar.

Tak terima, Sudarsono melapor ke Polres Palangka Raya. Warga Jalan Tinggang ini mengaku menjadi korban penganiyaan. Peristiwa nahas itu terjadi di Jalan D A Tawa, tepatnya di Jalan Tinggang Ujung, Sabtu (24/2) lalu.

Kepada penyidik, Sudarsono mengatakan, awalnya ia mendapat tugas membersihkan dan menebas semak-semak di lahan Jalan Tingang, yang kebetulan milik sanak familinya. Tiba-tiba empat pelaku datang dan langsung memintanya berhenti menebas.

Merasa tanah itu sudah bersertifikat, Sudarsono tetap melaksanakan tugasnya. Hal itu membuat empat pelaku langsung mengeluarkan senjata tajam dan mengancamnya. Satu di antara pria itu melayangkan tombak yang mengarah ke kepala Sudarsono. Beruntung serangan itu dapat ditangkis.

Tiga pelaku lain kemudian ikut menyerang hingga Sudarsono tak berkutik dan jadi bulan-bulanan. ”Tulang tangan kiri retak. Mereka sempat memukul pakai gagang tombak dan mengarahkan ujung tombang ke kepala, untung bisa ditangkis meski terluka,” katanya.

Kuasa Hukum Sudarsono dari LBH Asosiasi Advokad Indonesia (AAI) Kalteng Sukri Gazali, Selasa (24/2), meminta kepolisian segera mengungkap kasus tersebut dan meringkus empat terduga pelaku. ”Ini masalah serius. Tanah itu memiliki sertifikat, tetapi ada yang diduga preman tanah melakukan intimidasi,” kata pria lulusan Fakultas Hukum Universitas Palangka Raya ini.   

Kasat Reskrim Polres Palangka Raya AKP Todoan Gultom mengatakan, kasus tersebut telah ditangani unit II Sat Reskrim Polres dan masih dalam tahap penyelidikan. Pihaknya memintai keterangan korban. ”Kita sudah terima dan tindak lanjut, kami masih lidik,.” pungkasnya. (daq/ign)