PALANGKA RAYA – Potensi perkebunan di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) terus digali oleh pemerintah. Berdasarkan data Dinas Perkebunan Kalteng, sampai sekarang total luasan perkebunan sudah mencapai 2.007.294 hektare dengan berbagai macam komoditas.
Kepala Dinas Perkebunan Kalteng Rawing Rambang menyebutkan, dari luas tersebut setidaknya ada enam komoditas yang menjadi sektor utama pengembangan. Kelapa sawit menjadi yang terbesar yakni sekitar 1.524.259 hektare, kemudian disusul karet 443.080 hektare, kelapa dalam 34.094 hektare, kopi 2.325 hektare, kakao 2.998 hektare, dan lada 537 hektare.
”Jika diperhitungkan dari tahun ke tahun, seperti dari 2016-2019 ini, tingkat pertumbuhan luasan perkebunan kelapa sawit mencapai 4,59 persen, sektor lainnya juga mengalami peningkatan,” paparnya, kemarin.
Menurut Rawing, peningkatan luas tersebut tentunya berpengaruh cukup besar terhadap tingkat produksi. Pada 2019 ini, untuk kelapa sawit produksinya mencapai sekitar 9 juta ton, karet 164.585 ton, kelapa dalam 14.779 ton, kopi 382 ton, kakao 1.404 ton dan lada 204 ton.
Di sisi lain lanjutnya, peningkatan pada sektor ini juga berdampak baik terhadap peningkatan penyerapan tenaga kerja. Dengan tingkat pertumbuhan tenaga kerja ini, tentunya juga berdampak besar terhadap perekonomian masyarakat.
”Tentunya semua itu memberi dampak baik, bagi daerah atapun bagi masyarakat sendiri. Maka dari itu sektor perkebunana ini menjadi perhatian pemerintah,” ucapnya.
Rawing menambahkan, dengan peningkatan pengembangan produk perkebunan ini, sangat penting dalam mendukung peningkatan perekonomian daerah dan masyarakat, terlebih posisi Kalteng yang akan menjadi daerah penyangga ibu kota negara nantinya.
”Sektor perkebunan ini luas, makanya harus ada pengembagannya harus mengarah kepada peningkatan perekonomian masyarakat,” tandasnya.(sho/gus)