SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Senin, 29 Februari 2016 10:05
Astaga, Mitan Sudah Langka, Hanya Ada Elpiji
MURAH: Warga Kotawaringin Barat saat mengambil jatah paket gas bersubsidi beberapa waktu lalu. (FOTO: DOK. SLAMET/RADAR SAMPIT)

PANGKALAN BANTENG - Penghentian penyaluran minyak tanah sebagai bagian dari konversi mitan ke gas elpiji sudah benar-benar dilakukan oleh Pertamina.

Pantauan Koran Ini di sejumlah agen yang berada di Pangkalan Banteng, Minggu siang, mitan sudah tidak tersedia. Bahkan sejak awal tahun 2016 pengurangan jatah minyak ke agen penyalur di tiap-tiap desa sudah dikurangi. Pada Februari ini, peredaran minyak tanah benar-benar dihentikan.

”Minyak tanah sudah tidak ada lagi, kita hanya sediakan elpiji tiga kilogram,” ungkap Trimo, salah satu agen di Karang Mulya.

Menurutnya, pasokan elpiji di wilayahnya tergolong lancar, meski masih kurang mencukupi masyarakat kini bisa dengan mudah mendapatkannya di toko-toko yang beretabaran di wilayah Pangkalan Banteng.

”Kalau di kita masih belum banyak karena tergantung modal, tapi warga sudah bisa mendapatkannya di toko-toko yang ada di Karang Mulya ini,” katanya.

Dikatakannya, untuk harga jual elpiji 3 kilogram atau elpiji melon berkisar antara Rp 23-25 ribu. Namun untuk agen seperti dirinya jelas harga terendah yang direkomendasikan. ”Harga di kita Rp 23 ribu, kita kan agen resmi,” katanya.

---------- SPLIT TEXT ----------

Selain agen resmi yang dulunya merupakan agen minyak tanah, sejumlah pemilik usaha jual beli gas di wilayah Pangkalan Banteng kini mulai bermunculan. Darma, salah satunya. Penjual elpiji di wilayah Sungai Pakit ini berani mematok harga sama dengan agen di Karang Mulya karena melihat potensi besar usaha tersebut.

”Elpiji tiga kilogram sekarang lebih murah, karena SPBE di Palangkaraya sudah jalan. Kita jual Rp 23 ribu juga seperti di Karang Mulya,” katanya.

Hal serupa juga diungkapkan Amrin, salah satu penjual elpiji di Amin Jaya ini mengakui jika pasokan elpiji 3 kilogram saat ini lebih lancar sejak awal Februari lalu. Dengan kisaran harga Rp 23-25 ribu per tabung menurutnya akan bisa lebih murah lagi jika SPBE di Simpang Runtu Desa Pandu Senjaya Kecamatan Pangkalan Lada sudah beroperasi.

”Kalau SPBE Simpang Runtu operasi, di wilayah Kobar bisa lebih murah lagi. Kemungkinan bisa sama dengan harga di Jawa. Harga bisa Rp 18-20 ribu per tabung,” ungkapnya.

Diakuinya, harga elpiji saat ini masih dipengaruhi oleh biaya angkut. Oleh karena itu, Pertamina diharapkan segera memberikan perintah pengoperasian SPBE di Pangkalan Lada tersebut. ”Biaya transport tetap signifikan mempengaruhi harga jual,” katanya. (sla/yit)

 

 


BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers