SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

PALANGKA

Rabu, 04 Desember 2019 15:19
Sempat Membuat Panik, Hari Bakti PU Diwarnai Insiden Bendera
TERLEPAS : Terlepasnya pengait tali pada tiang bendera warnai Upacara Bendera Peringatan Hari Bakti ke-74 Pekerjaan Umum Tahun 2019 tingkat Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Rabu (3/12). (YUSHO/RADAR SAMPIT)

PALANGKA RAYA – Upacara Bendera Peringatan Hari Bakti ke-74 Pekerjaan Umum Tahun 2019 tingkat Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Selasa (3/12), diwarnai insiden bendera. Saat pasukan pengibar bendera membentangkan Sang Merah Putih, tali pengait bendera tiba-tiba terlepas.  

Jajaran dari Pemprov Kalteng pun langusng memberikan instruksi kepada pasukan pengibar bendera untuk membentangkan bendera dengan tangan, hingga lagu kebangsaan Indonesia Raya selesai dinyanyikan.  Bendera baru dinaikan setelah pengait pada tali di tiang bendera disambung kembali.

Insiden ini cukup membuat kegaduhan dan kepanikan, mengingat upacara dihadari sejumlah pejabat pemerintah provinsi. Sekretaris Daerah (Sekda) Kalteng Fahrizal Fitri bertindak selaku inspektur upacara.

“Baut pada cantolan di antara pengait tali bendera dol semua. Jadi biarpun benderanya sudah dikaitkan, maka tetap akan lepas waktu dibentangkan,” kata salah seorang anggota pengibar bendera Irfanando.

Meski terjadi insiden kecil saat pengibaran bendera, namun Irfanando dan dua rekannya yang bertugas mengibarkan bendera tetap bersyukur bendera tidak sempat menyentuh tanah. Selain itu kejadian tersebut juga bukan kesalahan pasukan pengibar bendera.

“Dari awal, gerakan dan aba-aba semuanya sudah sesuai dan pas. Bahkan saat bendera akan dibentangkan juga tidak ada masalah. Namun insiden ini terjadi karena cantolannya lepas. Artinya saya dan teman-teman tetap bangga, bendera tidak kena tanah dan bisa dinaikan kembali,” ucapnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pemuda dan Olahrga (Dispora) Kalteng Falery Tuwan mengatakan, pasukan pengibar bendera pada kegiatan tersebut adalah mantan anggota Paskibraka Kalteng, sehingga dari sisi pengalaman dan kemahiran tidak perlu ditanyakan lagi.

Meski punya pengalaman dalam pengibarkan bendera, namun Falery memastikan bahwa para mantan anggota Paskibraka ini tetap akan melakukan latihan ketika ada permintaan dari instansi atau lembaga manapun yang memerlukan pasukan pengibar bendera saat upacara.

“Dengan insiden tersebut, ya itulah risiko yang harus dihadapi petugas. Memang di seluruh Indonesia kejadian seperti ini banyak, seperti tali putus, bendera gagal naik dan sebagainya. Jadi memang itulah risiko pengibar bendera,” katanya.

Di tempat yang sama Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kalteng Shalahuddin tidak mempermasalahkan terjadinya insiden kecil tersebut karena setiap tugas sudah pasti ada risiko yang harus dihadapi. Dirinya bahkan memberikan semangat kepada pasukan pengibar bendera yang turut berkontribusi dalam Hari Bakti Pekerjaan Umum.

“Tidak ada gading yang tidak retak, karena insiden itukan hanya kesalahan teknis saja. Artinya bukan karena kurang persiapan atau karena kesalahan pasukan pengibar bendera,” bebernya. (sho/yit)


BACA JUGA

Selasa, 08 September 2015 21:50

Ratusan PNS Masih Mangkir, Laporkan Harta Kekayaan

<p>SAMPIT &ndash; Sebanyak 240 Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Aparatur Sipil Negara di lingkup…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers