PALANGKA RAYA - Pemerintah Kota Palangka Raya baru-baru ini sudah melakukan persiapan mencegah terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), baik di sengaja maupun tidak sengaja. Pasalnya setiap memasuki musim kemarau selalu terjadi kebakaran lahan di beberpa titik yang memang rawan Karhutla.
Langkah tersebut pun mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, salah satunya adalah Masyarakat Peduli Api yang ada di Kelurahan Sebaru Kota Palangka Raya. Seperti yang dinyatakan Ketua MPA Danior Rizart, bahwa ia bersama anggotanya mereka siap membatu pemerintah dalam mencegah terjadinya Karhutla di wilayahnya.
"Kelurahan Sebaru memang menjadi salah satu titik yang sering terjadi Karhutla apa bilang memasuki musim kemarau. Bahkan tahun 2019 lalu kelurahan ini menjadi salah satu penyumbang titik api terbanyak," ucapnya saat berbincang, Senin (8/3).
Danior mengatakan, dengan beberapa peralatan yang sudah dimilikinya mereka siap menjadi garda terdepan dalam antisipasi terjadinya kebakaran di wilayahnya, baik itu kebakaran hutan dan lahan ataupun kebakaran lainnya."Kita siapa memanfaatkan peralatan yang ada saat ini untuk menjadi partner pemerintah dalam mengatasi terjadinya Karhutla sejak dini. Kita juga sudah melakukan sosialisasi ke masyarakat untuk tidak membakar hutan dan lahan saat memasuki musim kemarau mendatang," ujarnya.
Selain itu Danior juga mengharapkan kepada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan yang selama ini sudah ditetapkan pemerintah. Agar jangan sampai partisipasi dalam pencegahan Karhutla namun masyarat mengabaikan adanya wabah covid-19 ini.
"Meskipun kita harus antisipasi akan adanya Karhutla yang setiap tahun pasti terjadi, namun masyarakat juga diharapkan tidak lupa untuk tetap mematuhi prokes yang ada. Karena wabah covid-19 masih ada sampai saat ini," imbuhnya.
Ditambahkannya, saat ini perekonomian sedang lesu di semua bidang akibat dampak penyebaran covid-19. Pihaknya pun sangat berharap jangan sampai kedepan terjadi lagi karhutla yang pastinya akan menambah dampak pada sektor perekonomian yang selama ini sudah lesu akibat wabah tersebut.
"Peningkatan ekonomi masyarakat juga mesti harus dijaga. Maka dari itu, apabila tidak terjadi Karhutla tahun ini jelas akan memulihkan ekonomi masyarakat. Kenapa begitu, sebab bila terjadi Karhutla dan kabut maka akses transportasi akan berdampak yang tentu akan berdampak pula pada sektor ekonomi masyarakat, maka dari itu kita wajib berperan dan berpastisipasi mendukung semua kebijakan pemerintah," pungkas Danior Rizart. (agf/gus)