PALANGKA RAYA – Hasil deadlock musyawarah olah raga provinsi (musorprop) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalteng, berbuntut panjang. Dipastikan musorprov akan berubah menjadi musyawarah provinsi luar biasa, dengan agenda utama pemilihan Ketua KONI Kalteng.
Namun untuk sementara, tugas dan tanggung jawab KONI Kalteng dipegang tim pimpinan sidang, dan Ketua Pimpinan Sidang Sipet Hermanto. Sekretaris Nurhaini Mahmudin, Wakil Ketua Ahyar Umar, Arnadi dan Edy Rusdian, hingga nantinya ada caretaker dengan tugas mempersiapkan dan melaksanakan musorprob luar biasa.
Hal itu disampaikan langsung Sekretaris pimpinan sidang, Nurani Mahmudin saat ditemui Radar Sampit di gedung KONI Kalteng, Senin (23/12) kemarin.
Dijelaskannya, karena ada kesepakatan deadlock, maka pimpinan sidang, sesuai arahan dan anggaran dasar KONI, maka pimpinan organisasi diambil alih oleh KONI Pusat.
”KONI Pusat akan menugaskan caretaker dengan tugas mempersiapkan dan melaksanakan musorprob luar biasa. Agenda utama pemilihan Ketua KONI Kalteng,” tegasnya.
Ditambahkan Nurani, dengan deadlocknya musorprov KONI pada beberapa waktu lalu, sama sekali tidak ada mempengaruhi jalannya roda organisasi tersebut. Bahkan staf administrasi serta lain sebagainya, tetap berjalan dengan lancar. Termasuk 18 cabang olah raga sudah dipastikan bisa berlaga di PON 2020 mendatang.
"Dampak dari deadlocknya musorprov kemarin sama sekali tidak ada menganggu organisasi KONI. Pemilihannya hanya tertunda dan dalam waktu dekat akan segera dilaksanakan kembali," terangnya.
Disampaikannya pula, berdasarkan keputusan pimpinan sidang lima orang di musyawarah provinsi kemarin, selama belum ada caretaker, maka KONI Kalteng secara operasional kini di bawah tanggung jawab pimpinan sidang, hingga dibentuk carteker.
Dirinya juga menekankan, saat ini pihaknya sudah menghimpun berkas yang diperlukan, dan sudah sekitar 80 persen untuk diajukan ke KONI pusat. ”Semoga segera selesai hingga dilaporkan ke KONI Pusat. Mngkin paling lambat setelah Natal. Pokoknya secepatnya,” tambah Nurani.
Sebelumnya, persaingan ketat pemilihan calon Ketua KONI memanas. Setelah sebelumnya secara mengejutkan menyisakan nama Rahmadi G. Lentam yang memenuhi persyaratan untuk maju sebagai bakal calon Ketua KONI Kalteng. Ternyata di forum tetap ada kubu yang meminta dua calon, satunya yakni Christian Sancho.
Selain itu, jalannya musorprov KONI yang dimulai pagi hingga malam hari banyak diisi interupsi dan skorsing, hingga Rahmadi dan Sanco didampingi Kadispora Falery Tuan mendatangi ke Gubernur Kalteng, Sugianto Sabran. Namun tetap, Musorprov berakhir dengan deadlock.(daq/gus)