SAMPIT— Menjadi seorang pemimpin bukanlah hal yang mudah, tak jarang seorang pemimpin menjadi sasaran kebencian segelintir orang atau kelompok yang tidak menyukainya. Bahkan kinerja seorang pemimpin akan terus dikritisi, tinggal bagaimana cara menyikapinya.
“Jadi pemimpin memang tidak akan bisa membuat semua pihak senang, pasti ada saja yang tidak seang dan membenci. Maka dari itu jadi pemimpin harus siap dibenci,” jelas Supian, usai upacara HUT Kotim di tenis indoor Stadion 29 Nopember, Selasa (7/1).
Bahkan tak jarang yang berbeda pemikiran, akan menjantuhkan terlebih dahulu sebelum meliat hasil kinerjanya. Diakuinya bahwa diri tidak anti kritik, silakan saja mengeritik asalkan dengan solusi demi kebaikan daerah ini.
“Kalau cuman kritik tidak ada solusinya, berarti hanya bisa bicara saja tapi tidak membantu,” tegas Supian.
Ia ingin dengan masyarakat Kotim yang cerdas dan beranekaragam, maka setiap kebijakannya yang salah dan dikritik harus diikuti dengan solusi. Sehingga dapat diperbaiki olehnya setiap kebijakan yang tidak sesuai.
“Biarkan saja sekelompok atau segelintir masyarakat membenci saya, tapi saya tidak pernah membeci masyarakat, siapapun itu orangnya. Sebab mereka menghabiskan waktu mereka untuk memikirkan saya, sedangkan saya masih bisa tidur nyeyak,” terangnya.
Disampaikan, berani mengambil keputusan jadi pemimpin, berarti harus berani dengan risiko apapun, bahkan memiliki sedikit waktu untuk keluarga. (yn/dc)