SAMPIT – Fenomena gerhana matahari total merupakan momentum langka yang hanya bisa disaksikan ratusan tahun di kota yang sama. Sebab itu, tentu sayang jika tak dimanfaatkan. Daerah yang dilintasi pun berlomba-lomba mengeksplorasi kebudayaan daerah yang dimiliki.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kotawararingin Timur (Kotim) mulai mempersiapkan segala sesuatu menyambut momentum gerhana matahari total 9 Maret itu. Rabu (2/3), sejumlah pejabat memantau lokasi yang akan menjadi pusat pemantauan fenomena langka tersebut, yakni kompleks ikon kota Sampit.
”Kami masih mematangkan persiapan. Pada hari H-nya nanti, jalan menuju kompleks ikon kota akan ditutup. Minimal atmosfer momentum gerhana matahari total itu kita dapatkan,” kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol Sekretariat Daerah Kotim Multazam.
Selain akan menjadi pusat pemantauan gerhana matahari, kompleks ikon kota Sampit dengan patung Ikan Jelawat juga akan menjadi pusat keramaian. Pemkab telah menyiapkan beberapa agenda untuk menarik minat wisatawan. Seperti, pagelaran tari dan festival jajanan tradisional.
”Kami sudah menyiapkan tari kreasi dan juga tari pedalaman. Selain itu, akan ada juga wisata kuliner jajanan khas daerah,” kata pejabat dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kotim.
Selain itu, pemkab juga mengajak masyarakat Kota Sampit untuk melakukan salat kusuf atau salat sunat gerhana matahari. Pelaksanaan salat akan dilakukan di Masjid Madinatul Mubarokah atau Masjid kota. Namun di masjid-masjid lain juga diimbau untuk melaksanakan salat serupa.
”Masyarakat yang ingin ikut melaksanakan salat sunat kusuf bisa datang pukul 06.00,” kata Kepala Kementerian Agama Kotim Samsudin. (oes)