SAMPIT – Kerusakan pipa induk Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) beberapa hari terakhir, tidak hanya dikeluhkan oleh para pelanggan rumah tangga semata. Keluhan juga dilontarkan para pengusaha air minum isi ulang, yang mengandalkan air baku produksi mereka dari PDAM. Diantara mereka ada yang sempat mengalami kerugian, saat pipa PDAM mengalami kerusakan.
Hal itu seperti diungkapkan oleh Hadi, salah satu pengusaha air isi ulang di kawasan Jalan Pemuda Sampit. Dirinya mengaku sempat mengalami kerugian hingga 150 galon air dalam se hari, akibat tidak mengalirnya air bersih dari PDAM. “Jadi lumayan banyak ruginya, karena per hari kita biasa menjual sampai 150 galon,” tegasnya, Rabu (2/3) kemarin.
Selain mengalami kerugian omset, Hadi juga mengatakan pihaknya cukup kewalahan meladeni keluhan konsumen yang tidak kebagian pasokan air, karena sempat kosong. Namun demikian, dirinya bersyukur kemacetan pasokan PDAM sudah bisa teratasi dan aktivitas usahanya lancar kembali.
Sebaliknya, kondisi macetnya saluran air PDAM juga ada yang membuat pengusaha air isi ulang meraup untung,. Seperti diungkapkan Jimmy, salah satu pengusaha air isi ulang, dirinya mengaku senang dan bisa meraup untung sampai tiga kali lipat dari penjualan biasanya. Usaha yang dijalankannya tersebut, memakai air baku dari sumur bor, dan menggunakan truk tangki untuk mengangkut air bersih yang dibelinya langsung di PDAM.
”Kami tidak pakai air ledeng untuk usaha, tapi kami membeli langsung ke PDAM menggunakan mobil tanki. Kalau untuk mandi kami pakai air dari sumur bor,” tandasnya. (rm-73/gus)