PALANGKA RAYA- Insiden amukan si jago merah kembali terjadi di kota Palangka Raya, kali ini menghanguskan beberapa bangunan di kawasan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Panarung di Jalan P M Noor, Selasa (14/1).
Diduga karena ledakan kompor gas dari kediaman penjaga sekolah, yang kebetulan bersebelahan dengan ruangan yang terbakar.
Akibat peristiwa itu, ruang guru, ruang rapat, ruang guru Agama Islam, rumah penjaga sekolah dan WC sekolah ludes terbakar. Saat musibah terjadi, ratusan pelajar sedang mengikuti proses belajar mengajar.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, namun kejadian membuat siswa-siswi ketakutan, shock dan berhamburan melihat kobaran api.
Tidak ada harta benda apapun milik penjaga sekolah yang berhasil diselamatkan, baik dokumen penting, barang berharga hingga perabotan rumah tangga.
Kasus ini masih ditindaklanjuti Satreskrim Polresta Palangka Raya. Barang bukti yang diamankan berupa kabel listrik, tabung gas, kompor gas dan sisa kebakaran.
Beberapa saksi telah dimintai keterangan. Memang diakui asal api dari dapur milik penjaga sekolah yang kebetulan tidak berada di tempat saat api muncul dan membakar seluruh rumah.
Kapolresta Palangka Raya Kombes Pol Dwi Tunggal Jaladri mengatakan, api diduga dari kompor gas di kediaman penjaga sekolah, api menjalar dan menghanguskan lima bangunan SD, salah satunya ruang rapat dan guru.
”Api dari tempat penjaga sekolah, saat itu ditinggal hingga api berkobar dan membakar bangunan. Namun secara detail dan penyebab pastinya masih dalam penyelidikan tim Inafis Polresta Palangka Raya,” ujarnya didamping Wakapolresta AKBP Andi.
Jaladri menambahkan, tidak ada unsur sabotase maupun hal-hal mencurigakan lainnya dalam kejadian ini. Dirinya memastikan tidak ada korban jiwa, walaupun saat kejadian proses belajar mengajar sedang berlangsung dan membuat panik siswa-siswa serta para guru.
“Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, hanya saja kerugian ditaksir sekitar Rp250 juta. Kita amankan satu unit kompor gas beserta tabungn gas 3 Kg, meteran listrik beserta talinya. Semoga peristiwa serupa tak terulang kembali,” kata mantan Kabidkum Polda Kalteng ini didampingi Kapolsek Pahandut Kompol Edia Sutaata di lokasi kejadian.
Sementara itu, penjaga sekolah, Segah mengatakan, ia tidak mengetahui penyebab pasti kebakaran. Dirinya, saat api muncul berada di kantin dan baru sadar setelah para murid berteriak kebakaran.
Ia pun tidak tahu persis api muncul dari bagaian apa, walaupun memang di dapur terdapat kompor gas dan tabung gas.
“Saya tidak tahu persis asal api, api memang dari dalam rumah. Pokoknya saya tidak tahu apakah dari kompor atau bukan,” pungkasnya.
Pantauan Radar Palangka di lokasi kejadian, garis polisi langsung dibentangkan petugas dan tim Inafis Polresta Palangka Raya melakukan olah TKP.
Beberapa alat bukti diamankan petugas. Butuh waktu 30 menit api bisa dijinakkan petugas pemadam. (daq/fm)